Profil Nana Sudjana, Sosok yang Gantikan Ganjar Pranowo Sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah
Berikut ini profil singkat Nana Sudjana, Purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Inspektur Utama Setjen DPR RI, kini ditunjuk Jokowi gantikan Ganjar.
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Jokowi telah menggelar sidang Tim Penlai Akhir (TPA untuk Pejabat (Pj) Gubernur di sepuluh daerah.
Gubernur di sepuluh daerah tersebut adalah mereka yang akan habis masa jabatannya pada September ini.
Kabarnya, sidang TPA itu digelar di Istana pada Kamis (31/8/2023) pukul 15.00 WIB.
Hasil sidang TP Atersebut, presiden telah memutuskan nama-nama pengganti yang akan menjabat sebagai Pj Gubernur.
Gubernur Jawa Tengah sekaligus Capres 2024 Ganjar Pranowo menjadi salah satu nama yang masa jabatannya akan berakhir bulan September ini.
Presiden telah menunjuk Nana Sudjana, purnawirawan Polisi yang menjabat Inspektur utama Setjen DPR RI, untuk menjadi Pj Gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar.
Lantas, siapa Nana Sudjana? Mengapa ia bisa ditunjuk menjadi Pj Gubernur Jawa Tengah?

Profil Nana Sudjana
Nana Sudjana merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Ia satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono.
Selama berkiprah di Polri, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 26 Maret 1965 itu kerap ditempatkan di bidang intelijen.
Lulus dari Akpol, dia ditugaskan di Polresta Yogyakarta selama beberapa tahun. Tahun 2001, dia dipindahtugaskan ke Polres Metro Jakarta Barat.
Setelahnya, Nana sempat menjadi Kapolres Probolinggo (2006), Wakapolwiltabes Surabaya (2008), Analis Utama Tk III Badan Intelijen dan Keamanan atau Baintelkam Polri, lalu Kapolresta Surakarta (2010).
Mengutio TribunBanyumas, ketika Nana menjabat sebagai Kapolrestabes Surakarta, Presiden Joko Widodo masih duduk sebagai Wali Kota Solo.
Selain itu, Nana juga sempat menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jawa Tengah (2011), Analis Utama Tk I Baintelkam Polri (2012), Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013), dan Dirintelkam Polda Jawa Timur (2014).
Karier Nana pun melesat cepat. Ia kemudian ditunjuk sebagai Wakapolda Jambi tahun 2015, dan tak lama dirotasi sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri.
Tiga tahun setelahnya tepatnya April 2019, Nana diangkat menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tak sampai setahun yakni Januari 2020, dia kembali ditempatkan di Ibu Kota untuk menjabat Kapolda Metro Jaya.

Namun, belum setahun menjabat, Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020.
Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya.
Nana pun dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri. Saat itu, ia menggantikan Gatot Eddy Pramono yang diangkat menjadi Wakapolri.
Nama Nana sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis yang pensiun awal Januari 2021.
Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Sementara, karier Nana masih terus berlanjut. Februari 2021 dia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Utara.
Delapan bulan setelahnya yakni Oktober 2021, Nana dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan.
Ini merupakan jabatan terakhir Nana sebelum diangkat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI per 5 April 2023.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Makin Panas 2 Pendukung Jokowi 'Saling Serang', Borok Noel Diungkap Silfester Matutina: Sangat Kejam |
![]() |
---|
Saat Firdaus Oiwobo Mulai Akrab dengan Jokowi, Termul Makin Tenar & Dosa Masa Lalu Diungkit: Zalim! |
![]() |
---|
SOSOK Bambang Tri Mulyono yang Tuding Ijazah Jokowi Palsu Bebas Bersyarat, Penulis Jokowi Undercover |
![]() |
---|
"Ngawur" Firdaus Oiwobo Balas Sindiran Islah Bahrawi yang Soroti Batu Akik Saat Temui Jokowi |
![]() |
---|
Pertemuan Firdaus Oiwobo dengan Jokowi Disorot Islah Bahrawi: Salfok Seragam dan Batu Akik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.