Pembacokan Pemuda di Koja
Kapolres Jenguk Korban Selamat Penusukan di Koja, Janji Bakal Tindak Tegas Para Tersangka
Kombes Gidion Arif Setyawan menjenguk korban selamat dari penusukan di Jalan Langsat, Koja, Jakarta Utara yang terjadi Rabu (6/9/2023) kemarin.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan menjenguk korban selamat dari penusukan di Jalan Langsat, Koja, Jakarta Utara yang terjadi Rabu (6/9/2023) kemarin.
Korban selamat itu ialah Oktavianus Steven (20), yang hingga kini masih terbaring lemas di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Oktavianus masih terkapar karena mengalami luka benturan benda tumpul di kepalanya karena dihantam pelaku menggunakan botol beling.
Ia juga tertusuk di bagian pahanya dalam peristiwa berdarah Rabu dinihari lalu.
Kapolres mengatakan, kondisi Oktavianus saat ini sudah mulai membaik meski mengalami luka yang cukup parah di tubuhnya.
"Korban yang sakit atas nama Oktavianus Steven dalam kondisi mulai membaik, mengalami luka di bagian paha dan selangkangan, luka benda tajam," ucap Gidion di RSUD Koja.
Dalam kunjungannya ke rumah sakit, Gidion juga bertemu dengan kedua orangtua korban.
Gidion yang didampingi Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Wiraga Dimas Tama dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh turut menyampaikan rasa prihatinnya atas kasus ini.
Kapolres berjanji akan menindak tegas para tersangka yang sudah ditangkap.

"Kita akan melakukan upaya hukum yang sangat tegas terhadap peristiwa seperti ini," ucap Gidion.
"Karena cara-cara meluapkan emosi yang berlebihan kemudian melakukan kekerasan terhadap orang lain terutama menggunakan senjata tajam ini sesuatu yang harus dihentikan," tegas dia.
Diketahui, Oktavianus terluka parah usai dikeroyok dan ditusuk ketiga tersangka, Prestian Adil Wicaksono (25), Ilham Ciputra (21), dan Tedi Setiawan (DPO).
Korban lainnya, Rizky Alam (27) meninggal dunia karena kehabisan darah, setelah tusukan badik dari tersangka Prestian mengenai pembuluh darah besarnya.
Pengeroyokan berujung pembunuhan ini terjadi lantaran ketiga tersangka yang di bawah pengaruh alkohol tidak terima ditatap dan ditegur oleh para korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.