Jasad Ibu dan Anak Sudah Jadi Tengkorak

Apakah Ibu dan Anak di Depok yang Ditemukan Tinggal Tulang Dibunuh? Kriminolog Beberkan Analisanya

Apakah ibu dan anak, bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38) merupakan korban pembunuhan?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TribunJakarta.com
Apakah ibu dan anak, bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38) merupakan korban pembunuhan? Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala beberkan analisannya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Apakah ibu dan anak, bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38) merupakan korban pembunuhan?

Diketahui jasad ibu dana anak itu ditemukan tinggal tulang di kamar mandi rumah mewahnya, di Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan 8 No.39, RT 01 RW 16, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).

Dikutip dari Kompas TV, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala berpendapat kemungkinan besar Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto Wibowo bukan korban pembunuhan.

Pasalnya menurut Adrianus Meliala tidak ditemukan kerusakan di pintu ataupun jendela di rumah mewah korban.

"Tidak terlihat ada perusakan di pagar, pintu. Juga tidak terlihat oleh orang luar, oleh tetangga atau RT/RW bahwa rumah itu kemasukan orang," ujar Adrianus.

"Dengan kata lain, itu semuanya menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan di luar kedua orang itu," lanjut dia.

Posisi jasad ibu dan anak tinggal tengkorak terlihat seperti bersandar menggunakan bantal di dindin kamar mandi.
Posisi jasad ibu dan anak tinggal tengkorak terlihat seperti bersandar menggunakan bantal di dindin kamar mandi. (Istimewa)

Adrianus Meliala menduga diantara Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto Wibowo, kemungkinan tidak meninggal dunia secara bersamaan.

"Jadi, entah anak atau ibunya (di Depok) tidak bisa menolong. Misalnya ibu kena sakit, lalu tergelosor di kamar mandi, lalu anak tidak bisa membantu karena suatu alasan," ujar Adrianus.

"Atau justru si anak yang sakit, lalu terkapar di WC pembantu dan sang ibu tidak bisa menolong, sehingga kemudian meninggal bersama," lanjut dia.


Faktor Ekonomi

Adrianus Meliala menduga Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto menutup diri dari dunia luar karena faktor ekonomi.

Adapun titik balik keluarga ini mulai menutup diri adalah saat suami dari Grace yang juga ayah kandung dari David meninggal dunia pada tahun 2011.

“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” ungkap Adrianus.

“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.

Serupa dengan kasus Kalideres Adrianus mengatakan, temuan jenazah Grace dan David serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.

Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.

Rumah nomor 39 di perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat yang jadi lokasi penemuan jasad ibu dan anak tewas mengering di kamar mandi rumahnya. Diduga ibu dan anak itu tewas lebih dari sebulan lalu.
Rumah nomor 39 di perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat yang jadi lokasi penemuan jasad ibu dan anak tewas mengering di kamar mandi rumahnya. Diduga ibu dan anak itu tewas lebih dari sebulan lalu. (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

“Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter, lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.

Saat ini polisi sedang melakukan otopsi lengkap demi mencari penyebab kematian Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto.

Menariknya, polisi menemukan tulisan di dalam laptop keluarga itu.

Polisi belum mau mengungkap isi tulisan.

Tetapi, judul dari tulisan itu adalah 'to you whom ever' di mana salah satunya menyiratkan tulisan dibuat sebelum mereka menjemput ajal.

"Jadi di sana tertulis, 'siapa pun yang membaca tulisan ini ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia'," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi, Jumat.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved