Persija Jakarta

Terkuak Akar Masalah di Persija, Sang Mantan Ungkap Faktor Anak Asuh Thomas Doll Melempem di Liga 1

Akar permasalahan performa Persija Jakarta yang tak stabil di kompetisi Liga 1 dianalisis oleh mantan pemainnya di era 1990-an, Vennard Hutabarat.

Editor: Wahyu Septiana
Persija.id/Kolase Tribun Jakarta
Mantan pemain Persija di era 1990-an, Vennard Hutabarat dan foto tim Persija Jakarta di LIga 1. Akar permasalahan performa Persija Jakarta yang tak stabil di kompetisi Liga 1 dianalisis oleh mantan pemainnya di era 1990-an, Vennard Hutabarat. 

Manajemen Persija Jakarta hanya mendatangkan lima pemain asing.

Kelima pemaina sing tersebut adalah Ondrej Kudela, Ryo Matsumura, Marko Simic, Maciej Gajos, dan Oliver Bias.

Kondisi tersebut turut melatarbelakangi tak stabilnya permainan Persija Jakarta.

Bek Dewa United, Henhen Herdiana melakukan tackle bola yang dipegang gelandang Persija Jakarta Maciej Gajos. Di pertandingan itu, Persija Jakarta dikalahkan Dewa United dengan skor 2-0 di Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (25/8/2023) malam.
Bek Dewa United, Henhen Herdiana melakukan tackle bola yang dipegang gelandang Persija Jakarta Maciej Gajos. Di pertandingan itu, Persija Jakarta dikalahkan Dewa United dengan skor 2-0 di Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (25/8/2023) malam. (Media Persija)

Bila dibandingkan dengan tim-tim lain di Liga 1, Persija Jakarta menjadi satu-satunya tim yang tak memaksimalkan perekrutan pemain asing.

Manajemen Persija dikabarkan terkendala biaya dalam proses perekrutan pemain asingnya.

Lebih lanjut,  Vennard Hutabarat melihat perekrutan pemain Persija Jakarta di musim ini kurang optimal.

Para pemain baru yang didatangkan belum bisa mengangkat performa tim.

Khususnya pemain asing yang belum bisa secara maksimal beradaptasi dengan taktik Thomas Doll dan sepak bola Indonesia.

Dua pemain asing Persija Jakarta yakni Oliver Bias dan Maciej Gajos disorot karena penampilannya belum optimal.

"Perekrutan pemain baru masih harus menyesuaikan dengan strategi Thomas Doll. Ada yang cepat ada yang lambat," katanya.

Veve secara khusus membahas soal kegagalan Persija meraih kemenangan karena adanya kartu merah yang didapat pemainnya.

Saat melawan Arema sejatinya Tim Ibu Kota sudah unggul 2-1.

Kolase foto pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan Oliver Bias.
Kolase foto pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan Oliver Bias. (Persija.id/Kolase TribunJakarta)

Namun karena kalah jumlah pemain sejak menit ke-51 (kartu merah Firza Andika), gawang Andritany Ardhiyasa kebobolan pada menit ke-88 dan laga berakhir 2-2.

Ketika menghadapi Persib pun serupa. Kala sudah unggul 1-0 akhirnya disamakan pada menit 85’.

Sebab, sejak menit ke-74 Persija sudah bermain dengan 10 pemain (kartu merah Hanif Sjahbandi).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved