Pilpres 2024
Demi Dapat Efek Ekor Jas Anies Baswedan, PKS Diyakini Tetap All Out Meski Cawapres Cak Imin
PKS dirasa akan tetap menerima Cak Imin sebagai bacawapres bagi Anies meskipun secara ideologi berbeda antara PKS dan PKB.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com ELga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin memprediksi PKS tetap akan all out mendukung pemenangan Anies Baswedan meski cawapresnya adalah Muhaimin Iskandar.
Pasalnya, PKS ingin mendapatkan efek ekor jas dari sosok Anies yang memang selama ini identik dengan partai tersebut.
"Ketika pemilunya serentak dengan pilpres maka PKS butuh efek ekor jas.
Efek ekor jas PKS ini kan dari Anies.
Jadi meski bukan dari Cak Imin tapi karena pasangan pilprrsnya satu paket, PKS akan tetap disitu," kata Ujang saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
Karenanya, PKS dirasa akan tetap menerima Cak Imin sebagai bacawapres bagi Anies meskipun secara ideologi berbeda antara PKS dan PKB.
"PKS makanya menerima Cak Imin dengan baik-baik asalkan dapat kompensasi," kata Ujang.
Menurut Ujang, tetap berada di barisan Anies memang merupakan pilihan terbaik bagi PKS.
Apalagi, PKS sudah cukup lama menjadi tameng yang membela Anies dari segala macam serangan.
"Sudah jelas PKS dari dulu identik dengan Anies meskipun Anies bukan kader mereka karena sejak dari Pilkada Jakarta ketika Anies diserang selalu dibela PKS," kata Ujang.
"Jadi saya melihat kelihatannya karena kepentingan elektoral akan membuat PKS all out di pilpres untuk memenangkan Anies dan Cak Imin," kata Ujang.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.