Ibu Muda Dibunuh Suami di Cikarang
Kata-kata Manis Nando Pembunuh Mega Suryani Dewi, Bisa Ngomong Sayang Usai Pukuli dan Sekap Istri
Sederet kata-kata manis Nando Kesuma Wardana. Berhasil luluhkan hati Mega Suryani Dewi tapi malah berujung cabut nyawa istrinya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Nando Kusuma Wardana (25) memang pandai merangkai kata-kata manis yang bisa meluluhkan hati istrinya Mega Suryani Dewi (24).
Diketahui sebelum membunuh Mega Suryani Dewi di kontrakannya, di Cikarang Barat, pada Kamis (7/9/2023), Nando pernah menganiaya sang istri.
Penganiayaan tersebut terjadi pada Agustus 2023.
Tak cuma dianiaya dengan sadis, Mega Suryani Dewi juga disekap Nando di kontrakan mereka.
Hal tersebut diungkapkan oleh pemilik kontrakan, Dewi (41).
Saat itu, tetangga di sebelah kontrakan korban memberikan informasi kepada Dewi kalau mereka mendengar tangisan Mega Suryani Dewi.
"Waktu KDRT awal 7 Agustus, itu dia (Mega) nangisnya pelan-pelan. Nangisnya lama, nah di situ dia minta tolong, makanya tetangga dengar," tutur Dewi saat ditemui di Cikarang Barat, Selasa (12/9/2023).
Setelah itu, Dewi langsung menuju kontrakan.
Posisi kontrakan bersebelahan dengan rumahnya.

"Mega sudah sendirian di dalam, enggak ada suaminya, dikunciin dari luar, terus saya buka pintu pakai kunci duplikat," ujar Dewi.
Setelah membukakan pintu kontrakan, Dewi melihat korban menangis.
Ia juga melihat ada luka lebam di bagian dada Mega Suryani Dewi yang diduga akibat perbuatan Nando.
"Waktu itu saya buka (pintu kontrakan) pukul 03.00 WIB, posisinya korban lagi nangis. Saya sarankan ke rumah sakit karena ada memar (lebam) di bagian dada," kata Dewi.
Gilanya, setelah memukuli dan menyekap Mega Suryani Dewi, Nando masih bisa-bisanya mengaku sayang kepada sang istri.
"Waktu itu kalau ke saya suka cerita 'Bu, gimana ya, saya enggak mau dicerai, saya masih sayang sama Mega'," ujar Dewi.
Kelabui Polisi
Setelah dianiaya dan disekap Nando, Mega Suryani Dewi melaporkan suaminya ke Polres Metro Bekasi.
"Sudah sempat dilaporkan, sudah sempat visum juga, cuma dari pihak pelaku menyangkal dan (polisi) memutuskan buat disetop," kata Deden, kakak kandung korban,di Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9/2023).
Deden pun menyesalkan kenapa polisi tidak menangkap Nando sejak laporan KDRT itu dilayangkan.
Ia heran mengapa kepolisian memutuskan untuk menyetop kasus laporan KDRT itu hanya berdasarkan kata-kata manis dari pelaku.
"Dari pihak sana nelepon, 'mau dilanjutin apa ga?'. Yang angkat pelaku, 'Saya udah tinggal serumah gak usah dilanjutin'. Adik saya mah masih mau dilanjutin," kata Deden.
Di sisi lain Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Gogo Galesung mengatakan Mega Suryani Dewi tak kunjung datang meski sudah dipanggil polisi.
Gogo kemudian membeberkan chat dari Mega Suryani Dewi yang mengungkap kondisi rumah tangganya dengan Nando sudah baik-baik saja.

"Dia (Mega) WhatsApp bilang kalau dia enggak bisa datang karena dia belum dapat cuti, dia sudah rukun lagi sama suaminya," kata Gogo dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Diduga akibat kata-kata manis Nando, Mega Suryani berencana untuk mencabut laporan KDRT kala itu.
Namun Mega Suryani Dewi tak pernah datang ke Mapolres Metro Bekasi, hingga Nando mencabut nyawannya.
Sampai saat ini polisi tidak menghentikan laporan Mega lantaran belum ada pencabutan resmi dari korban.
Bahkan polisi berencana menambahkan pasal KDRT terhadap Nando agar hukuman lebih berat.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.