Pilpres 2024

Pengamat Prediksi Gabungnya Demokrat Tak Cukup Kuat Menangkan Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Bergabungnya Partai Demokrat menambah jumlah parpol di Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo Subianto kian gemuk.

Instgaram @prabowo
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan bakal capres KIM Prabowo Subianto. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Bergabungnya Partai Demokrat menambah jumlah parpol di Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo Subianto kian gemuk.

Demokrat bakal bergabung dengan Gerindra, Golkar, dan PAN sebagai partai di parlemen yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.

Jika dikonversi menjadi perolehan jumlah kursi di DPR RI pada 2019-2024 lalu, maka 45,39 persen dikuasai kubu Prabowo.

Belum lagi partai non parlemen yakni Partai Gelora, Partai Garuda dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga menjadi bagian pendukung Prabowo.

Kendati membuat kian gemuk, Partai Demokrat diprediksi belum kuat untuk bisa membawa koalisi kubu Prabowo itu memang di Pulau Jawa, atau tepatnya meraup kemenangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing, hal itu lantaran Jawa Tengah dan Jawa Timur dikuasai oleh parpol diluar Koalisi Indonesia Maju.

Analisanya lantaran selama ini Jawa Tengah dikenal sebagai kandang banteng atau basisnya PDIP.

Sedangkan Jawa Timur, kendati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berasal dari provinsi tersebut nyatanya yang berkuasa di sana bukanlah Demokrat.

Dimana di dua provinsi tersebut,  kepala daerahnya yakni Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawansa  juga bukan berasal dari Demokrat.

"Karena ada korelasi teoritis antara kepala daerah dari partai tertentu akan berdampak untuk memberikan suara terhadap paslon dari partai yang sama dengan kepala daerah," ujar Emrus saat dihubungi, Selasa (19/9/2023).

Selain itu, ujar Emrus, karakteristik pemilih Gerindra dan Demokrat juga seragam sehingga diprediksi tidak banyak perolehan Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Jadi kecil kemungkinan masuknya Demokrat akan mendongkrak suara di dua tempat itu.

Hanya bisa menambah tapi tidak bisa mendulang suara yang signifikan," kata dia. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved