Cerita Kriminal
Kelakuan Bar-bar Debt Collector di Jaksel, Ajak Wanita Bercinta Janji Potong Angsuran Rp200 Ribu
Kelakuan seorang debt colletor di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan sungguh di luar nalar. Dia ngajak wanita bercinta.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Kelakuan seorang debt colletor di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan sungguh di luar nalar.
Bagaimana tidak? Debt colletor tersebut masuk ke dalam ke kontrakan seorang wanita berinisial NN dan langsung mengajak bercinta.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ade yang merupakan kuasa hukum NN.
Ade menuturkan pelaku mendatangi kontrakan NN untuk menagih angsuran kendaraan.
Diketahui NN memiliki angsuran kendaraan sebanyak Rp 1 jutaan.
Belum dipersilahkan masuk, debt collector tersebut duduk di ruang tamu.
Tanpa basa basi, debt collector cabul tersebut membuka celananya dan menunjukan kemaluannya kepada NN.
NN mengaku pelaku duduk dalam posisi mengangkang dan pegang kemaluan.
Lalu debt Colector tersebut mengajak NN berhubungan badan hingga berjanji bakal potong angsurannya sebesar Rp 200 ribu.
"Menurut keterangan yang bersangkutan, pelaku langsung duduk dalam posisi ngangkang," kata Ade.
"Kemudian mengeluarkan dan memegang kemaluannya," ucap Ade.
Jika mau melayani, pelaku mengaku bakal memotong Rp 200 ribu angsuran korban.
"Menurut keterangan yang bersangkutan, dia ngajak korban begituan (hubungan intim),"
"Kalau korban mau, angsuran sebesar Rp 200 ribu dia yang bayar," ucapnya.
Selanjutnya, pelaku mengajak korban ke kamar mandi untuk melakukan perbuatan tersebut.
Namun korban menolak mentah-mentah. Korban bahkan berteriak keras sambil marah.
"Orangnya itu berani, marah. Korban bilang gini 'nggak sopan kamu, kurang ajar kamu' teriak begitu, cerita ke saya begitu," kata korban.
Ade mengatakan, NN berstatus istri orang yang sedang ditinggal suaminya ke luar kota.
Suami NN bekerja di perusahaan ekspedisi dan sedang bekerja keluar kota saat peristiwa terjadi.
Suami NN baru pulang pada malam harinya, tetapi korban tak bercerita langsung.
"Jadi suaminya baru pulang malam hari, tapi korban enggak langsung cerita,"
"Dia cerita keesokan harinya pagi hari dan akhirnya langsung emosi," sambung Ade.
Ade mengatakan, suami NN yang tak bisa membendung emosi sempat memberikan pelajaran kepada pelaku berupa pemukulan.
Suami NN pun mengaku bakal mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Jadi memang tidak ada alasan pembenaran perihal pemukulan itu tidak ada alasan pembenar. Tapi itu kan ranahnya ranah hakim ya,"
"Pertimbangan hukum dari hakim yang bersangkutan bersalah atau tidak," sambung Ade.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.