Viral di Media Sosial

Dian Sementara Waktu Tak Izinkan Anaknya Bertemu Siti Mauliah, Boleh Video Call Tapi Ada Syaratnya

ut, Dian Prihatini mengatakan ia tak menghendaki Siti Mauliah selalu menemui anak kandungnya, Muhamad Daanish Al Ghazali. Boleh video call, tapi. . .

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TribunBogor
Proses Pertukaran bayi tertukar di Bogor di Mapolres Bogor, Jumat (29/9/2023). (Muamarrudin Irfani). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bayi tertukar Siti Mauliah dan Dian Prihatini resmi diserahkan kepada orangtua biologis masing-masing hari ini, Jumat (29/9/2023) di Mako Polres Bogor dipimpin Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Dalam penyerahaan bayi tertukar tersebut, Dian Prihatini mengatakan ia tak menghendaki Siti Mauliah selalu menemui anak kandungnya, Muhamad Daanish Al Ghazali.

Dian Prihatini mengatakan sampai saat ini, ia dan suaminya, Hartono, baru dua minggu melakukan pendekatan dengan bayi tertukar.

Mereka telah berpisah selama 13 bulan lamanya dengan anak kandung.

Selama 13 bulan, anak kandung Dian Prihatini dirawat Siti Mauliah dari Tabrani di Ciseeng, Kabupaten Bogor.

"Kalau saya sendiri, kalau sekarang kita bonding baru dua minggu," kata Dian Prihatini.

"Dikhawatirkan kalau sering bertemu psikologi anak terganggu," imbuhnya.

Istri dari Hartono ini menyarankan, bila memang rindu pada Daanish, Siti Mauliah bisa melakukan video call namun ada syaratnya.

"Kalau kangen bisa video call tapi tidak diperlihatkan mukanya atau bisa kirim gambar," kata Dian Prihatini.

Mendengar rencana Dian Prihatini, Siti Mauliah mendadak tak bisa berkata-kata.

"Sama saya juga," kata Siti.

Suaranya mendadak terbata saat akan menanggapi keinginan Dian Prihatini terhadap bayi tertukar.

"Saya biar bisa melepaskan dan mengikhlaskan anak asuh saya yang saya asuh selama 1 tahun," kata Siti Mauliah sembari terbata-bata.

Istri Tabrani ini seolah tak rela bila dilarang bertemu Daanish, bayi tertukar yang ia rawat selama 13 bulan.

Siti Mauliah justru menginginkan agar bisa bertemu setiap waktu.

"Yang penting silaturahmi tidak putus, bisa silaturahmi setiap waktu," kata Siti Mauliah.


Pernah Sebut Lebih Baik Kehilangan Nyawa

Saat menjalani proses transisi atau adaptasi lingkungan beberapa waktu lalu, Siti Mauliah mengaku walau sudah bersama anak kandungnya, dirinya tetap merindukan anak kandung Dian Prihatini yang diberi nama olehnya, Galuh.

Saking rindunya dengan Galuh, Siti Mauliah sampai terus menerus menangis.

"Tetep hati saya berat sama Galuh, walaupun udah ada anak bilogis kita sendiri, tetep gak bakal keobatin. Bahkan dari kemarin sampai tadi nangis terus," ujar Siti Mauliah.

"Sampai bapaknya bilang 'Udah ma, yang ada aja kita urus'," imbuhnya.

Meski sudah ada El di sisinya, Siti Mauliah menyebut posisi Galuh tak akan tergantikan.

Pasalnya Galuh adalah sosok balita yang periang dan sangat aktif.

"Tetep gak bisa, Galuh itu emang selalu menghibur kita, bikin riweuh orangtua, bikin kekacauan, tapi itu yang bikin kangen saya gak bisa lupa sama dia," sambung Siti Mauliah.

Siti Mauliah bahkan mengatakan perasaannya kini lebih berat dibanding ketika ia mencari kebenaran bayinya tertukar.

"Beratnya gak kuat saya, proses sekarang ini saya bener-bener gak kuat," kata Siti Mauliah.

"Walau ini anak darah daging kita, tapi tetap beda. Rasa kangen kita tuh sama anak sendiri sama Galuh tuh kangennya sama, tapi bener-bener setelah dia (Galuh) pergi dari saya bener-bener kayanya lebih baik kehilangan nyawa daripada kehilangan Galuh," imbuhnya.

Tak kuat menahan kerinduan terhadap Galuh, Siti Mauliah mengaku dirinya sampai berkonsultasi dengan Dinas Sosial.

"Saya telepon Dinsos minta konsultasi karena saya saking gak kuatnya pengen bener-bener ketemu Galuh, kangen banget, gimiana ini memecahkan saking kangennya sama Galuh. Dinsos datang nanti kami sampaikan keinginan ibu," katanya.

"Rasa kangennya gak terobati," tambah Siti Mauliah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Siti Syok Dilarang Bertemu Bayi Tertukar, Dian Izinkan Video Call Jika Kangen : Tidak Kelihatan Muka.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved