Apa Itu Cimin? Jajanan yang Bikin Puluhan Siswa SD di Bandung Keracunan
Puluhan siswa SD di Bandung diduga keracunan usai mengonsumsi jajanan cimin. Apa itu cimin serta bagaimana asal usulnya?
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak 35 siswa SDN 3 Jati, Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat mengalami keracunan.
Mereka keracunan diduga setelah mengonsumsi jajanan cimin, pada Selasa (26/9/2023). Bahkan ada satu siswa korban keracunan meninggal dunia.
Dilansir TribunJabar, para siswa tersebut membeli cimin dari pedagang keliling di sekitar SDN 3 Jati.
Cimin memang terkenal di kalangan anak sekolah. Jajanan yang terbuat dari aci atau tepung tapioka ini banyak digemari mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
Lantas, apa itu cimin dan benarkah bisa bikin keracunan?
Apa Itu Cimin
Melansir KBBI Cimin merupakan singkatan dari cireng mini. Cimin merupakan makanan yang terbuat dari adonan sagu yang direbus lalu digoreng bersama telur yang sudah dikocok.
Cimin biasanya disajikan dengan diberi perasa bumbu berupa bubuk balado, jagung manis, dan lain-lain.
Jajanan cimin biasanya ditemui di depan gerbang sekolah yang dijual dengan harga mulai dari Rp 1000 rupiah.
Asal Usul Cimin
Mulanya, makanan dengan olahan aci atau tepung tapioka ini mulai dikenal oleh masyarakat akibat penjualan cireng di tahun 1970-an di Bandung.
Pada zaman penjajahan Belanda, Bandung disebut sebagai Kota Melting Pot atau pusat dari bertemunya akulturasi budaya Cina, Belanda hingga Jepang.

Pada saat itu gandum, beras dan roti sulit ditemukan sebab karbohidrat tersebut dibawa oleh pemerintah Belanda.
Hingga akhirnya masyarakat mulai mencari inovasi dengan membuat makanan-makanan ringan yang memiliki nilai jual yang terjangkau.
Hingga saat ini makanan berbahan dasar aci menjadi lebih bervariatif.
Makanan cimin merupakan salah satu hasil dari kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam menciptakan kuliner yang berbahan dasar aci dengan harga yang terjangkau.
Sosok Penjual Cimin di SDN 3 Jati
Kembali pada kasus puluhan siswa keracunan di Bandung, belakangan diketahui penjual cimin tersebut adalah kakek benama Tata Tajudin (75).
Dana Raksasa Rp1,61 Triliun Digelontorkan Pramono, KJP Plus Tahap II Mulai Cair untuk 707 Ribu Siswa |
![]() |
---|
Pelajar SMP Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Uya Kuya Dititipkan ke Panti Kemensos |
![]() |
---|
Nasib Pedagang Cimin yang Kerap Gratisi Siswa Berprestasi, Dipanggil Bupati Majalengka saat Upacara |
![]() |
---|
MTs Asysyafi'iyah Gelar Mabit Dua Kali Dalam Sebulan Demi Perkuat Karakter Siswa |
![]() |
---|
Lapangan Polsek Palmerah Dibangun Jadi SPPG Makan Bergizi, Bakal Jangkau 4.200 Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.