Viral di Media Sosial
Sesaat Sebelum Loncat dari Lantai 4, Siswi SD Diminta Guru Salaman dengan Temannya yang Berseteru
Sesaat sebelum loncat dari lantai 4, R (13), siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan ternyata sempat berseteru dengan temannya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sesaat sebelum loncat dari lantai 4, R (13), siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan ternyata sempat berseteru dengan temannya.
Insiden itu terjadi ketika R mengikuti kegiatan "Pembiasaan" di area lapangan sekolah pada Selasa, 26 September 2023, pukul 06.30 WIB.
Pembiasaan merupakan agenda rutin yang diikuti para murid setiap harinya sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai.
Pada Senin (2/10/2023), Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan R didorong oleh teman sekelasnya berinisial H.
"Saat itu, masing-masing siswa berbaris sesuai dengan kelasnya dan almarhumah berbaris dengan rekan-rekan sekelasnya. Kemudian, pada momen tersebut, sempat terjadi aksi dorong-mendorong antara korban dan teman sekelasnya," kata Kompol Henrikus Yossi dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Salah satu teman R kemudian melaporkan kejadian itu kepada sang wali kelas setelah kegiatan Pembiasaan berakhir pada pukul 07.30 WIB.
Wali kelas kemudian memanggil R dan temannya yang terlibat dalam aksi dorong-mendorong.
Keduanya lantas diberikan nasihat supaya tak mengulangi hal serupa dan saling meminta maaf.
Wali kelas lalu meminta R dan H bersalaman.
"Setelah dinasehati wali kelas, keduanya lalu sama-sama bersalaman," ucap Yossi.
Tak lama, R izin ke kamar mandi namun tak kunjung kembali.
"Kemudian yang bersangkutan (R) izin ke kamar mandi, tetapi tak kunjung kembali ke kelas," ungkap Yossi.
"Setelah beberapa waktu tak ada kabar, wali kelas kemudian mendapat kabar dari guru yang mengajar di kelas sebelahnya bahwa almarhumah ditemukan sudah dalam posisi berada di lantai dasar," lanjut dia.
Walau demikian, Yossi belum bisa memastikan apakah ada relasi antara aksi nekat R yang lompat dari lantai 4 dengan aksi dorong-mendorong.
"Masih terus kami dalami terkait dengan hubungan atau keterkaitan antara peristiwa si almarhum ini dengan peristiwa dorong-dorongan itu," imbuh dia.
Diketahui hingga kini, keluarga R rupanya belum bersedia dimintai keterangan karena masih berduka.
Keluarga R mau ditemui aparat asal setelah satu pekan kematian korban.
Hal tersebut diungakapkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
"Mereka baru bersedia ditemui setelah 7 hari kematian anaknya," ujar dia saat dikonfirmasi, Selasa (2/10/2023).
Oleh karena itu, Bintoro mengungkapkan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus ini.
Sebab, ia ingin meminta keterangan dari pihak keluarga R lebih dulu sebelum berbicara lebih jauh di hadapan media.
"Kami masih menunggu keterangan dari pihak keluarga. Nanti kalau seluruh pihak sudah memberikan keterangan, akan kami sampaikan hingga terang-benderang kepada media," imbuh dia.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kompol-Henrikus-Yossi-tewasnya-siswi-SD-melompat-dari-lantai-4.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.