Viral di Media Sosial

Akbar Guru yang Dilaporkan Orangtua Murid Buka Suara, Awalnya Ajak Korban Salat Jamaah Tapi Dicueki

Diceritakan Akbar, mulanya insiden dirinya menghukum murid terjadi tepat setelah azan zuhur di sekolah.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
YouTube TvOneNews
Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah. Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib. 

Akbar mengatakan para siswa tak merespon ajakannya ke masjid untuk salat berjamaah.

Akbar bahkan harus mengajak mereka berulang kali.

"Ayo kita pergi salat, tapi siswa-siswa itu tak ada yang bereaksi sama sekali. Saya ajak lagi, mereka tetap tidak bereaksi," kata Akbar.

Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah. Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib.
Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah. Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib. (YouTube TvOneNews)

"Yang terakhir kali saya ajak, ada korban di sana. Tetap tidak ada reaksi akhirnya di sana terjadi perbuatan yang saya bisa katakan untuk mendisiplinkan anak-anak," sambungnya.

Saat itu Akbar mengaku melakukan pemukulan kepada MA dengan menggunakan kayu.

Namun Akbar menyebut, pukulan ia arahkan ke tas korban, bukan tubuh.

Pasalnya Akbar tak ingin korban mengalami luka.

"Saya pukul pakai kayu adalah hal yang benar, itupun yang saya pukul hanya MA dan ke ranselnya. Karena kebetulan anak itu pakai ransel,"

"Saya sengaja kena tas karena perhitungan saya kalau saya kenakan ke anggota tubuhnya bisa mengakibatkan cedera," sambungnya.

Meski begitu, Akbar sadar apa yang dilakukannya merupakan suatu kesalahan.

Untuk itu Akbar pun meminta maaf atas perbuatannya kepada MA.

Akbar mengaku sudah melakukan mediasi dengan orangtua MA tetapi tak menemukan solusi.

"Di proses mediasi itu tidak ditemukan titik temu, akhirnya berujung pengadilan," kata Akbar.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved