Viral di Media Sosial

Akbar Guru yang Dilaporkan Orangtua Murid Buka Suara, Awalnya Ajak Korban Salat Jamaah Tapi Dicueki

Diceritakan Akbar, mulanya insiden dirinya menghukum murid terjadi tepat setelah azan zuhur di sekolah.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
YouTube TvOneNews
Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah. Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah.

Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib.

Akbar merupakan seorang guru SMK Negeri 1 Taliwang, Nusa Tenggara Barat yang sedang viral di media sosial.

Akbar dilaporkan orangtua murid karena tak terima anaknya dihukum.

Diceritakan Akbar, mulanya insiden dirinya menghukum murid terjadi tepat setelah azan zuhur di sekolah.

"Jadi awalnya sekitar hampir jam 12 saat itu saya sedang duduk di gerai, di samping gerai ada gerbang yang sudah dibongkar pihak sekolah,"

"Di tempat itu ada beberapa siswa yang sedang duduk-duduk," cerita Akbar dikutip TribunJakarta.com dari YouTube tvOneNews, Senin (9/10/2023).

Saat itu Akbar mengaku hanya memperhatikan para siswa tersebut karena khawatir ada yang pulang sebelum waktunya.

"Karena di sebelahnya itu ada gerbang, ada beberapa siswa yang hendak ingin pulang, padahal bel pulang belum dibunyikan,"

"Jadi ada beberapa siswa yang sempat terlihat pulang tanpa izin," sambung Akbar.

Akbar pun akhirnya menghampiri beberapa siswa yang sedang duduk-duduk tersebut bertanya soal apakah ada siswa yang pulang sebelum waktunya.

Di antara beberapa siswa tersebut, Akbar mengaku salah satunya ada korban.

"Mereka pun tidak ada yang tahu teman-temannya yang pulang duluan, saya bilang 'yaudah gapapa, yang penting kalian jangan ikut kabur'," kata Akbar kepada para siswa.

Tak lama berselang terdengar azan zuhur berkumandang.

Akbar pun mengajak para siswa untuk salat berjamaah, tetapi dicueki.

Akbar mengatakan para siswa tak merespon ajakannya ke masjid untuk salat berjamaah.

Akbar bahkan harus mengajak mereka berulang kali.

"Ayo kita pergi salat, tapi siswa-siswa itu tak ada yang bereaksi sama sekali. Saya ajak lagi, mereka tetap tidak bereaksi," kata Akbar.

Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah. Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib.
Seorang guru bernama Akbar Sorasa mengurai kronologi kejadian sebelum akhirnya menghukum muridnya karena tak mau salat zuhur berjamaah. Karena hukuman yang diberikan kepada muridnya berinisial MA tersebut, Akbar kini dilaporkan ke pihak berwajib. (YouTube TvOneNews)

"Yang terakhir kali saya ajak, ada korban di sana. Tetap tidak ada reaksi akhirnya di sana terjadi perbuatan yang saya bisa katakan untuk mendisiplinkan anak-anak," sambungnya.

Saat itu Akbar mengaku melakukan pemukulan kepada MA dengan menggunakan kayu.

Namun Akbar menyebut, pukulan ia arahkan ke tas korban, bukan tubuh.

Pasalnya Akbar tak ingin korban mengalami luka.

"Saya pukul pakai kayu adalah hal yang benar, itupun yang saya pukul hanya MA dan ke ranselnya. Karena kebetulan anak itu pakai ransel,"

"Saya sengaja kena tas karena perhitungan saya kalau saya kenakan ke anggota tubuhnya bisa mengakibatkan cedera," sambungnya.

Meski begitu, Akbar sadar apa yang dilakukannya merupakan suatu kesalahan.

Untuk itu Akbar pun meminta maaf atas perbuatannya kepada MA.

Akbar mengaku sudah melakukan mediasi dengan orangtua MA tetapi tak menemukan solusi.

"Di proses mediasi itu tidak ditemukan titik temu, akhirnya berujung pengadilan," kata Akbar.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved