Gembong Warsono Wafat

Mengenang Gembong Warsono, Saksi Kelihaian Jokowi Baca Medan Kampanye Pilkada DKI: 'Uwis Mas, Anyep'

Sosok Gembong Warsono, adalah kader senior PDIP yang penuh pengalaman di setiap peristiwa politik Indonesia.

|
Kompas Images
Gembong Warsono 

Apalagi, Gembong saat itu juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan sehingga makin pede bisa memenangkan Jokowi di Menteng Dalam.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (kiri).
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) saat memimpin rapat dengan kepala satuan kerja perangkat daerah, di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2012). Jokowi-Basuki melakukan rapat pertama usai dilantik untuk mengetahui program kerja dan kerja apa yang sudah dilakukan para kepala SKPD DKI Jakarta.

Karenanya, ucapan Jokowi yang malah menyebut wilayah itu anyep membuat Gembong tak terima.

"Saya sampai berdebat waktu itu, saya bilang ini kandangnya PDI Perjuangan, tapi beliau minta cepat-cepat mau pulang. Katanya, 'Uwis mas, anyep'," ujar Gembong menceritakan percakapannya dengan Jokowi.

Ternyata prediksi Jokowi benar, suaranya kalah dengan jumlah suara cukup telak atas Foke-Nara di Menteng Dalam.

Kekalahan di Menteng Dalam tentu bukanlah hal positif, tetapi kemampuan membaca peta politik menjadi "kesaktian" Jokowi yang benar-benar terbukti.

Untungnya secara keseluruhan Jokowi-Ahok bisa mengungguli lawannya dengan perolehan 53,82 persen melawan Foke-Nara 46,18 persen pada Pilkada DKI 2012.

Ulujami

Gembong juga menceritakan kelihaian Jokowi lainnya saat berkampanye di Pilkada DKi 2012.

Kali ini di Ulujami, Jakarta Selatan, Gembong melihat Jokowi benar-benar bisa menaklukan masyarakat Jakarta.

Gembong sedari awal sebenarnya sudah malas kala harus mendampingi Jokowi kampanye ke Ulujami.

Sebab, kata Gembong, Ulujami seakan menjadi 'neraka' bagi partai berlogo moncong putih.

"Di Ulujami itu dari Pemilu 1999 sampai 2009, PDI Perjuangan gak pernah menang di sana. Saya juga gatau itu kenapa," ujar Gembong.

Gembong makin pesimistis Jokowi bisa menang di Ulujami lantaran cagub jagoannya itu ngaret dari jadwal yang harusnya pukul 14.00 WIB tapi sampai malam tak juga datang.

"Ternyata Pak Jokowinya itu diculik dulu sama relawan buat kampanye di daerah Jakarta Timur yang udah mau perbatasan sama Bekasi. Habis Maghrib baru dia geser dari sana," ucap Gembong.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono,
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

Jokowi pun saat itu tak langsung kampanye di Ulujami. Ia lebih dulu berkampanye di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baru juga menginjakan kaki di pasar, Jokowi sudah disemprot oleh emak-emak pedagang yang melihat Jokowi seakan adalah sosok antagonis.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved