Gembong Warsono Wafat

Serangan Jantung, Gembong Warsono Sempat Rapat Anggaran hingga Dini Hari Sebelum Meninggal

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono sempat mengikuti rapat anggaran hingga dini hari sebelum meninggal pada Sabtu (14/10/2023).

|
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020). Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono sempat mengikuti rapat anggaran hingga dini hari sebelum meninggal pada Sabtu (14/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (14/10/2023) dini hari sekira pukul 01.32 WIB.

Politikus senior ini dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung karena kelelahan.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Rasyidi mengatakan, sebelum meninggal Gembong sempat mengikuti rapat pembahasan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) 2024 di Hotel Grand Cempaka Resort and Convention yang berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Rapat di kawasan Puncak itu berlangsung dari Selasa (10/10/2023) hingga Jumat (13/10/2023).

Rasyidi menyebut, rapat tersebut berjalan cukup intens.

Bahkan, tak jarang rapat berlangsung hingga tengah malam.

“Kita semua ini mengejar waktu, ada yang rapat sampai jam 10 (malam). Komisi A tempat pak Gembong itu saya dengar sampai jam 12 malam,” ucapnya

Lantaran tak betah tinggal di penginapan yang disediakan, para anggota dewan itu pun terpaksa bolak-balik Jakarta-Bogor selama empat hari berturut-turut, tak terkecuali Gembong Warsono.

“Pulang-pulang itu kami sudah kecapekan. Apalagi pak Gembong itu tidak pakai sopir, beliau nyetir sendiri. Kalau saya kan naik taksi online,” ujarnya.

“Nyetir sendiri itu kan beliau mungkin kecapekan juga ya,” tambahnya menjelaskan.

Di sela-sela jadwal rapat anggaran yang padat itu, Rasyidi menyebut, Gembong juga sempat ikut agenda reses untuk bertemu konstituennya.

Padatnya kegiatan yang dijalani Gembong ini yang dinilai Rasyidi jadi pemicu serangan jantung yang dialami koleganya itu.

“Beliau iniada reses juga. Jadi, berpacu dalam waktu. Harus ikut rapat anggaran, tapi reses juga harus diselesaikan,” tuturnya.

“Jadi inilah mungkin pak Gembong ini kecapekan menurut saya,” sambungnya.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved