Viral di Media Sosial

3 Pembully Siswi SMAN 1 Stabat Ternyata Tidak Di-DO, Kepala Sekolah: Toh Dia Punya Cita-cita

Ternyata tiga pelaku yang berinisial BNQ, FDM, dan MS itu tidak dikeluarkan pihak sekolah. Begini kata kepala sekolah.

|
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Terkuak nasib tiga siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Barat setelah membully teman kelasnya berinisial A. Ternyata tiga pelaku yang berinisial BNQ, FDM, dan MS itu tidak dikeluarkan pihak sekolah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak nasib tiga siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara setelah membully teman kelasnya berinisial A.

Ternyata tiga pelaku yang berinisial BNQ, FDM, dan MS itu tidak dikeluarkan pihak sekolah.

Hal itu sudah menjadi keputusan pihak sekolah setelah diadakannya pertemuan antara orangtua pelaku dan korban di sekolah, Senin (16/10/2023).

Diketahui A menjadi korban bully para pelaku yang videonya sudah viral di media sosial.

Bully yang dilakukan salah satu murid tersebut bahkan sampai memegang daerah sensitif korban yakni bagian dadanya.

Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengatakan pelaku dan korban duduk di kelas XII IPS 1.

Pertemuan yang dilaksanakan di perpustakaan sekolah itu turut menghadirkan pelaku bully.

Mereka meminta maaf kepada keluarga korban atas tindakan yang telah dilakukannya.

Tindakan bully yang dilakukan pelaku membuat siapa saja yang melihat videonya geram.

Warganet termasuk keluarga korban meminta para pelaku dikeluarkan dari sekolah sebagai hukuman.

Namun harapan keluarga korban harus pupus lantaran pihak sekolah tidak bisa mengabulkan hal tersebut.

Nano menjelaskan, pihak sekolah sudah mengambil keputusan terkait para pelaku.

"Pelaku tetap di sekolah, toh dia punya cita-cita. Jadi orangtua sepakat, pelaku tetap di sekolah di sini yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mental," kata Nano dikutip dari TribunMedan.com.

Mewakili pihak keluarga korban datang ke sekolah, seorang pria berinisial H mengaku hanya bisa pasrah.

Ia merasa puas tak puas dengan hasil pertemuan tersebut, apalagi setelah tahu pelaku tidak di DO alias Drop Out.

Pertemuan keluarga korban bully, keluarga pelaku, dan pihak sekolah.
Pertemuan keluarga korban bully, keluarga pelaku, dan pihak sekolah. (TribunMedan)
Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved