Viral di Media Sosial

Irfan Kini Ketiban Rejeki Nomplok, Selama Jadi Tukang Pijat Selalu Ikhlas Walau Dibayar Seadanya

Irfan mantan guru yang viral jadi tukang pijat di Jalan Tunjungan 1 Surabaya, kini ketiban rejeki nomplok. Selalu ikhlas meski dibayar cuma seadanya

|
Tangkapan layar Tiktok @bukhan.arrabb
Irfan mantan guru di Surabaya yang viral menawarkan jasa pijat 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Irfan mantan guru yang viral jadi tukang pijat di Jalan Tunjungan 1 Surabaya, kini ketiban rejeki nomplok.

Setahun sudah, Irfan menggeluti usaha jasa pijat dengan bayaran seikhlasnya.

Irfan tidak pernah mematok tarif bagi siapapun orang yang ingin dipijat olehnya,meskipun pendapatannya pas-pasan.

Diketahui, Irfan merupakan seorang mantan guru yang sudah aktif mengajar selama 22 tahun lamanya.

Sebelum jadi tukang pijat, Irfan dulu mengajar di sebuah sekolah dasar swasta di Surabaya.

Ia aktif mengajar sejak tahun 2000 dan harus pensiun di tahun 2022 lalu.

Setelah itu, ia memilih untuk menjadi seorang tukang pijat demi melanjutkan hidupnya bersama keluarga.

Terlebih, dirinya masih memiliki tiga orang anak yang harus dibiayai.

Dua diantaranya, bahkan usianya juga masih kecil.

"Yang pertama, anak saya baru lulus SMK, sedangkan anak kedua itu masih SMP kelas 3, dan anak ketiga baru kelas 6 SD. Perjalannya masih panjang, anak kedua dan ketiga pun lulusnya barengan. Anak kedua masuk SMA, anak ketiga masuk SMP," kata Irfan bercerita pada TribunJakarta.com, Kamis (19/10/2023).

"Makanya saya berjuang untuk mereka, kelulusan ini yang butuh biaya banyak. Oleh sebab itu, saya semangat untuk anak. Tiap malam saya mesti ke sana untuk mencari uang," tambahnya.

Awalnya, Irfan bercerita belajar teknik pijat dari salah seorang pamannya yang ahli dalam bidang tersebut.

Profesi baru yang digelutinya mulai 2022 ini, dijalankan dengan penuh keikhlasan.

Irfan tidak mau mematok harga untuk jasa yang ia tawarkan.

Biasanya, pelanggan Irfan dapat membayar jasa tersebut sesuai dengan kerelaan hati mereka.

"Kadang pasien-pasien saya bertanya, 'seikhlasnya tuh berapa Pak?' ya saya gambarkan seperti sampean mau ke masjid, lalu mau sedekah, itu kan sesuai dengan hati sampean," imbuhnya.

Irfan mengakui bahwa dirinya beberapa kali didatangi oleh pelanggan yang tidak punya cukup uang.

Suatu hari, bahkan Irfan bercerita sempat didatangi oleh seorang perempuan.

Ia mengaku butuh dipijat, tetapi secara jujur ia mengatakan hanya punya sedikit uang.

"Dia bilang 'Pak saya cuma bisa bayar segini', ya saya bilang wis gakpapa. Memang ucapan saya itu sukarela kok," kata Irfan.

Ternyata satu minggu kemudian, tanpa disangka perempuan itu menemui Irfan kembali.

Ia tiba-tiba saja memberikan sejumlah uang.

"Loh, saya gak ngarepin toh. Gak usah," kata Irfan menceritakan ucapannya kala itu.

"Tapi dia menghampiri saya, kasih uang itu. Kata dia, 'engga-engga Pak, gak apa apa, malah saya gak enak' ," kata dia.

Setiap malam, Irfan mangkal untuk menawarkan jasanya di dua lokasi berbeda.

Potongan kardus dan tenaga, menjadi modal utama bagi dirinya untuk mencari rezeki.

Irfan biasa menawarkan jasanya di depan Jalan Tunjungan 1, Surabaya, pada pukul 20.00 - 22.00 waktu setempat.

Sedangkan pukul 22.00 - 00.00, ia pindah ke sekitar Hotel Platinum Surabaya.

Potongan kardus bertuliskan 'Pijat tangan atau kaki' menjadi petunjuk bagi Irfan agar orang-orang dapat mengetahui bahwa dirinya sedang menawarkan jasa pijat.

Dalam sebuah video viral yang dibagikan oleh akun Tiktok @bukhan.arrabb, terlihat Irfan sedang duduk malam-malam di sudut jalan Tunjungan 1 menunggu datangnya pelanggan.

Ia duduk di aspal jalan hanya dengan alas berupa sandal yang dipakai, tanpa kursi ataupun tikar.

Kata Irfan, ia biasa menerima panggilan pijat bagi warga sekitaran lokasi itu.

Video tersebut memancing banyak reaksi dari warganet.

Irfan mantan guru yang membuka jasa pijat dengan tarif sukarela di Surabaya
Irfan mantan guru yang membuka jasa pijat dengan tarif sukarela di Surabaya (Tangkapan layar Tiktok @bukhan.arrabb)

Beberapa warganet berkomentar, mereka dulu pernah diajar oleh Irfan semasa dirinya masih menjadi guru di sekolah.

Beberapa lainnya, juga merasa simpati dengan kondisi Irfan.

Dapat rezeki nomplok

Terkini, Irfan malah ketiban rejeki nomplok.

Buah dari ketulusan dan perjuangannya selama menjadi tukang pijat, banyak warganet bersimpati terhadap Irfan.

Akun Tiktok @bukhan.arrabb membagikan video berisi momen saat Irfan diberikan sejumlah donasi berupa uang tunai.

Dalam video itu diunggah pada Kamis (19/10/2023) itu, dijelaskan bahwa donasi senilai Rp 4,8 juta itu diberikan dari warganet termaksud mantan wali murid yang dulu pernah diajarkan oleh Irfan semasa menjadi guru.

"Semoga ini bermanfaat untuk bapak," kata seorang pria dalam video tersebut.

Hal ini disambut senyum bahagia dari wajah Irfan.

"Terimakasih banyak, saya terima. Ini uang yang akan saya gunakan untuk keluarga saya, anak dan istri saya, alhamdulillah banget," kata Irfan.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved