Viral di Media Sosial

Jeritan Perih Anak 7 Tahun di Semarang Sebelum Meninggal Tak Wajar, Ternyata Ulah Bejat Sang Paman

Sebelum tewas, tetangga korban, Husen (32) sempat melihat korban digendong dalam kondisi lemas pada Senin (16/10/2023) sore.

|
News Law
Ilustrasi pencabulan anak 

TRIBUNJAKARTA.COM, SEMARANG - Kematian seorang anak perempuan 7 tahun sungguh memilukan hati.

Apalagi, nyawa sang bocah direnggut dengan cara bengis.

Kematian tak wajar Itu akibat ulah bejat sang paman.

Sebelum tewas, tetangga korban, Husen (32) sempat melihat korban digendong dalam kondisi lemas pada Senin (16/10/2023) sore.

Namun, saat malam harinya, Husen mendengar jeritan kesakitan korban.

"Malangnya terdengar jeratan (kesakitan) setahun saya begitu," ujar Husen pada Rabu (18/10/2023) seperti dikutip Kompas.com.

Kala itu, korban menolak berjalan kaki. Bocah itu hanya ingin digendong dan duduk.

"Baru kemarin Selasa, korban sudah tidak mau duduk hanya tiduran," lanjutnya.

Perasaan campur aduk melihat kondisi anaknya, orang tua korban meminta tolong Ketua RT, Taryono (63), untuk mengantar ke Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum.

Taryono Awalnya mengira korban diantar ke Rumah Sakit karena penyakit yang dideritanya.

Anak tersebut memiliki riwayat penyakit sesak napas dengan flek di paru-paru dan sudah menjalani pengobatan sejak lima bulan terakhir.

Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi korban sudah parah.

Namun, setelah dirawat di rumah sakit, tak lama berselang sang anak meninggal dunia pada Selasa (17/10/2023) malam.

Kematian korban pun mengundang tanda tanya dalam diri Taryono.

Jenazah kemudian dibawa ke RSUP Kariadi untuk diotopsi usai mendapatkan persetujuan orang tua.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved