Pilpres 2024
Prabowo Bakal Full Senyum, Survei Terbaru Elektabilitas Gerindra Meroket dan PDIP Melorot
Survei terkini elektabilitas partai yang berlaga pada Pemilu 2024, menunjukkan Gerindra tengah meroket.
TRIBUNJAKARTA.COM - Survei terkini elektabilitas partai yang berlaga pada Pemilu 2024, menunjukkan Gerindra tengah meroket.
Partai berlogo kepala Garuda itu elektabilitasnya bertambah cukup signifikan hanya dalam tempo sebulan.
Hal itu berdasarkan survei nasional yang dirilis Indikator Politik Indonesia hari ini, Jumat (20/10/2023).
Survei 2-10 Oktober 2023 menunjukkan elektabilitas Gerindra mencapai 16,9 persen.
Sedangkan pada survei Agustus 2023, elektabilitas Gerindra 12,6 persen.
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto pasti full senyum alias senang dengan kenaikan elektabilitas partainya mencapai 4,3 persen.
Di sisi lain, rival Gerindra, PDIP mengalami kemerosotan elektabilitas.
Elektabilitas terkini partai berlogo banteng moncong putih itu adalah 22,3 persen.
Meski lebih besar dari Gerindra, namun angka tersebut sedang mengalami tren penurunan.
Pada Agustus 2023, elektabilitas PDIP masih 26,0 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, selisih PDIP dan Gerindra kini kian tipis.
"Saat yang sama, ketika PDI Perjuangan turun, Gerindra naik cukup tajam."
"Jadi selisih kedua partai besar ini itu hanya 5 persen, padahal margin of error kita 2,9 persen plus minus, artinya cukup sempit," kata Burhanuddin saat merilis hasil surveinya.

Selain PDIP dan Gerindra, partai lain tidak ada yang elektabilitasnya mencapai double digit.
Di peringkat tiga ada Golkar yang elektabilitasnya hari ini hanya 9,1 persen.
Setelah itu ada PKB dengan elektabilitas 8,1 persen, lalu NasDem dengan 6,9 persen.
Di peringkat ke enam ada PKS dengan elektabilitas 5,7 persen, lalu disusul PAN dengan 4,5 persen dan Demokrat 4,3 persen.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 12 Provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sample sebanyak 4.300 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.