Viral di Media Sosial

Kakek Ini Rela Tempuh Ribuan Kilometer Pakai Sepeda Ontel Demi Hari Pahlawan, Semangatnya Bikin Haru

Kakek Slamet berusia 65 tahun, rela menempuh jarak lebih dari 1000 Kilometer dari Surabaya-Jakarta PP naik sepeda ontel, demi peringatan Hari Pahlawan

|
Tangkapan layar Tiktok @ncepbillal_gematv/Kolase TribunJakarta
Seorang kakek berusia 65 tahun, menempuh perjalanan Surabaya-Jakarta PP naik sepeda ontel, demi peringatan Hari Pahlawan Indonesia. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang kakek berusia 65 tahun, rela menempuh jarak lebih dari 1000 Kilometer naik sepeda ontel, demi peringatan Hari Pahlawan Indonesia.

Mengenakan seragam khas pejuang Indonesia, kakek tersebut mengayuh sepeda dengan membawa bendera merah putih yang ia selipkan di punggungnya.

Ia menyusuri jalan dari Surabaya menuju Jakarta dan sebaliknya, demi memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.

"Ngontel Hari Pahlawan 10 Nopember Surabaya-Jakarta, Monas-PP," tulis sebuah papan yang terpasang di bagian belakang sepeda tua kakek tersebut.

Seorang Tiktokers dengan akun @ncepbillal_gematv, membagikan momen saat dirinya bertemu dengan sang kakek di daerah Ciamis, Jawa Barat.

Kakek ini diketahui bernama Slamet Wardoyo.

Meski fisiknya tak lagi muda, Slamet masih memiliki semangat yang tinggi untuk memperjuangkan kecintaannya terhadap Tanah Airnya, Indonesia.

Awalnya, Tiktokers itu bertemu dengan Kakek Slamet saat sedang mengayuh sepeda tuanya di bawah terik matahari Kabupaten Ciamis.

Lantas, sang Tiktokers itu langsung mengajak kakek Slamet untuk beristirahat sejenak.

"Sudah makan Pak?," tanya Tiktokers tersebut.

"Sudah, tadi makan di sana," jawab Slamet.

Rupanya, momen pertemuan itu adalah hari ke delapan perjalanan Kakek Slamet dari Surabaya menuju ke Jakarta.

Slamet bercerita, akan menempuh jarak yang cukup jauh dengan perjalanan dari kota ke kota menjelang momen 10 November.

Ia memulai perjalanannya dengan mengarungi jarak sekitar 780 kilometer dari Surabaya ke Jakarta.

Setelah itu, perjalanannya akan dilanjutkan dengan jarak yang sama pada rute sebaliknya yakni dari Monas Jakarta, menuju ke Tugu Pahlawan Surabaya.

"Diperkirakan kembali tanggal 10 November," ungkap Slamet.

Slamet Wardoyo, lansia 65 tahun yang rela naik sepeda ontel dari Surabaya-Jakarta PP untuk peringati Hari Pahlawan
Slamet Wardoyo, lansia 65 tahun yang rela naik sepeda ontel dari Surabaya-Jakarta PP untuk peringati Hari Pahlawan (tangkapan layar akun Tiktok @ncepbillal_gematv/kolase TribunJakarta)

Slamet mengaku, telah membawa sedikit perbekalan untuk dirinya selama diperjalanan.

Hal ini sontak menuai banyak reaksi dari warganet.

Banyak warganet merasa haru dan bangga dengan perjuangan Slamet dalam memperingati Hari Pahlawan.

Beberapa diantaranya, juga turut mengirimkan doa agar Kakek Slamet selamat sampai tujuan.

"Masyaallah saking beliau pernah merasakan betul bagaimana memperjuangkan kemerdekaan tanah air kita Indonesia ,sehat sllu pak..sehat slmat smpe Jakarta," tulis akun Tiktok @dputri58.

"sehat⊃2; nggeh pak, semoga di lancarkan rezekinya dan perjalanannya, smoga selamat sampai tujuan," tulis @matchal0vee.

"Masyaallah psti bnyk crita yg di dpt sma kake wktu kcilnya. sehat sllu kake pahlawnku," tulis @aikamu9779

"Bapak nya tdk lupa selalu cinta tanah air dan pengorbanan pahlawan yg tlah berjuang tuk kemerdeka'an bangsa Indonesia, semoga bpk sehat slalu," bunyi komentar @shaareena37.

Sementara itu, dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Tiktok @ncepbillal_gematv, Kakek Slamet menyebutkan tidak mengharapkan apa-apa dari perjuangannya di masa kini.

Menurut Kakek Slamet, apa yang ia lakukan saat ini hanyalah semata-mata untuk menyebarkan semangat perjuangan.

Sebab, dulu masyarakat Indonesia harus bertumpah darah demi kemerdekaan Indonesia.

"Nggak cari apa-apa, agar anak cucunya nggak mengalami seperti yang dialami, itu saja. Saya tidak mengharap apa-apa," kata Slamet.

"Makanya saya jalan sejauh ini," paparnya.

Di sisi lain, ia pun menyayangkan sulitnya menemukan bendera merah putih berkibar di rumah-rumah warga saat ini.

Padahal untuk membuat bendera Merah Putih berkibar, dulu butuh perjuangan para pahlawan yang luar biasa.

Slamet pun menyebut, saat ini dirinya jarang sekali melihat rumah di Surabaya khususnya memasang bendera Merah Putih.

Padahal sebagai kota Pahlawan, seharusnya banyak masyarakat yang bisa lebih menghargai jasa para pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

"Surabaya itu kota Pahlawan, bendera di setiap semua itu nyaris nggak ada," kata Slamet.

Baca artikel menarik lainnya di Google News,

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved