Rampung 2026, LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Telan Biaya Rp5,5 Triliun
Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin menambahkan, anggaran Rp5,5 triliun itu dialokasikan untuk beberapa hal, seperti pekerjaan
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAJAFTA.COM. RAWAMANGUN - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menelan biaya hingga triliunan rupiah.
Orang nomor satu di Jakarta ini pun menyebut, seluruh biaya pembangunan moda transportasi modern yang menghubungkan kawasan Rawamangun dengan Manggarai itu diambil dari APBD DKI Jakarta.
“Anggarannya Rp5,5 triliun dan berasal dari Pemda DKI,” ujarnya usai peletakan batu pertama atau groundbreaking LRT Jakarta Fase 1B di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).
Heru menjelaskan, LRT Jakarta Fase 1B ini nantinya bakal memiliki panjang lintasan 6,4 kilometer dengan lima stasiun pemberhentian.
Kelima stasiun itu ialah Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
Heru menargetkan, LRT Jakarta bisa nyambung ke Manggarai pada 2026 mendatang.
“Targetnya Rawamangun-Pramuka di posisi September 2024, tapi target LRT Jakarta nyambung sampai Manggarai di 2026,” ujarnya.
Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin menambahkan, anggaran Rp5,5 triliun itu dialokasikan untuk beberapa hal, seperti pekerjaan konstruksi hingga konsultasi.
“Biaya konstruksi itu Rp4,6 triliun. Tapi ada biaya konsultan dan lain-lainnya sehingga jadi Rp5,5 triliun,” tuturnya.
Iwan pun memastikan, tidak ada penutupan jalan selama pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini.
“Tidak ada penutupan jalan, hanya penyempitan saja,” kata dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.