Formula E

Formula E 2024 Jakarta Batal karena Kampanye Pilpres, Ketua DPRD DKI Akui Pemilu Lebih Penting

Menurut Pras, pesta demokrasi lima tahunan itu memang jauh lebih penting ketimbang ajang balap mobil listrik tersebut

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) DKI Jakarta pasangan Ganjar-Mahfud, Prasetyo Edi Marsudi. Ia optimis pasangan Ganjar-Mahfud bisa mengalahkan Prabowo dan Anies di Jakarta pada Pilpres 2024 mendatang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi tak terlalu memusingkan batalnya ajang Formula E 2024.

Diketahui, Jakarta dicoret dari kalender balap Formula E 2024. Alasannya karena waktu balapan Formula E di Jakarya yang sedianya pada 8 Juni 2024 berbarengan dengan masa kampanye jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

Jika alasannya memang karena bentrok dengan jadwal kampanye pilpres maka Pras, sapaan karib Prasetyo, bisa memahaminya. 

Sebab, menurut dia, pesta demokrasi lima tahunan itu memang jauh lebih penting ketimbang ajang balap mobil listrik tersebut.

"Mungkin ada situasi politik pemilu ya harus dihargai juga itu, lebih penting itu daripada Formula E kalau menurut saya," ucap Pras di DPRD DKI Jakarta, Selasa (31/10/2023). 

Pras sendiri belum mengetahui pasti apakah Formula E 2024 di Jakarta sudah pasti dibatalkan atau pihak penyelenggara masih menyiapkan waktu di luar jadwal kampanye sehingga balapan tetap bisa berlangsung tanpa bentrok dengan pesta demokrasi.

"Ya mungkin aja setelah itu diundur satu bulan, itu kan bulan Juni, bisa aja (mundur) kan pemilu Februari," urainya. 

Pras menuturkan, pada prinsipnya ia tidak melarang Formula E asalkan perhelatan ajang balap mobil listrik itu tak memakai uang APBD DKI yang bersumber dari keringat rakyat. 

"Bukan bicara mendukung atau tidak mendukung, itu program jangan sampai siapa yang berbuat siapa yang kena, itu kan perbuatannya dari awal dipertengahan ada pergantian Pj Gubernur."

"Nah tinggal tanya kepada pak gubernur, yang penting tidak memakai APBD titik," papar Pras.

Sejumlah pembalap memacu kecepatan saat balapan Formula E Jakarta 2023 seri ke-11 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu (3/6/2023). Pembalap Tag Heuer Porsche Pascal Wehrlein menjadi pemenang usai menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 42 menit 21,995 detik.
Sejumlah pembalap memacu kecepatan saat balapan Formula E Jakarta 2023 seri ke-11 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Sabtu (3/6/2023). Pembalap Tag Heuer Porsche Pascal Wehrlein menjadi pemenang usai menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 42 menit 21,995 detik. (Tribunnews/Herudin)

Pernyataan Pras ini sesuai dengan pernyataan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang menyebut pesta demokrasi tersebut merupakan dua agenda besar yang harus disukseskan karena menyangkut masa depan Indonesia selama lima tahun ke depan.

“Iya (prioritas utama adalah Pemilu 2024,” ucap Heru di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/10/2024).

Diketahui, dalam rilis resmi yang diterbitkan Formula E Operations (FEO) dijelaskan bahwa Jakarta awalnya diagendakan menggelar balap mobil listrik terbesar di dunia itu pada 8 Juni 2024 mendatang.

Namun, agenda tersebut batal dilaksanakan lantaran bakal ada Pemilu hingga Pilpres yang juga dilaksanakan di 2024 mendatang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved