Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki

Sosok Siswa Korban Bully yang Berujung Kanker Tulang, Kerap Diejek Teman Sebab Jawab Pertanyaan Guru

FAA rupanya jadi bahan olok-olokan temannya karena sering maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan gurunya.

|
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Terungkap sosok siswa berinisial FAA (12) asal Bekasi, Jawa Barat yang menjadi korban bully hingga berujung sakit kanker tulang. FAA rupanya jadi bahan olok-olokan temannya karena sering maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan gurunya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sosok siswa berinisial FAA (12) asal Bekasi, Jawa Barat yang menjadi korban bully hingga berujung sakit kanker tulang.

FAA rupanya jadi bahan olok-olokan temannya karena sering maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan gurunya.

Hal itu diungkapkan langsung oleh sang ibunda FAA, Diana Novitasari (4).

Peristiwa bully itu dialami FAA ketika dirinya duduk di bangku sekolah dasar, di SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi

Kisah FAA viral lantaran bully yang didapatkannya membuat dirinya kini sakit kanker tulang.

Bercerita kepada sang ibu, FAA mengaku kakinya terasa sakit setelah satu orang temannya menyelengkat kakinya hingga terjatuh di kantin.

FAA kemudian tersungkur lalu ditinggalkan teman-temannya dalam keadaan kesakitan.

"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis' apa 'gausah ngadu sama Mamah' 'enggak usah 'ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah sendiri oleh 5 temannya," ucap Diana kepada TribunJakarta.com.

Seiring waktu, luka akibat benturan saat FAA terjatuh rupanya bertambah parah. FAA bahkan tak lagi bisa berjalan normal.

FAA terpaksa menghabiskan sisa masa belajarnya di sekolah dasar melalui pembelajaran jarak jauh, sampai ujian akhir dan dinyatakan lulus. 

Kini FAA telah terdaftar sebagai siswa kelas 7 SMP Negeri 4 Tambun Selatan, tetapi kegiatan belajarnya terganggu karena kondisi kesehatannya yang kian menurun. 

Diana menceritakan, FAA didiagnosa menderita kanker tulang hingga terpaksa dilakukan tindakan amputasi pada kaki kirinya di RS Kanker Dharmais Jakarta 

"Diagnosanya itu bulan Agustus (2023), awalnya itu berobat ke klinik terdekat, pengobatan cukup panjang yah sampai di titik diamputasi itu," jelas dia. 

Sosok anak yang rajin

FAA merupakan sosok anak yang rajin dan aktif di sekolah.

Diana menjelaskan, FAA sering maju ke depan kelas ketika diminta guru menjawab soal.

Hal ini rupanya kerap menjadi bahan ejekan teman sebayanya, dia juga dikatakan sebagai anak manja yang selalu bergantung pada ibunya. 

"Sebelum itu (jatuh diselengkat) sering di olok-olok ‘anak mamah', sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," kata Diana.

FAA tak pernah mengadukan perbuatan temannya ke guru, Diana hanya pernah mendengar cerita langsung dari putranya perlakuan teman sebayanya. 

FAA (12) siswa SD yang menjadi korban bullying atau perundungan terhadap lima teman sekelasnya di Tambun Selatan, Bekasi, kini harus amputasi kaki, Selasa (31/10/2023). Terungkap sosoknya.
FAA (12) siswa SD yang menjadi korban bullying atau perundungan terhadap lima teman sekelasnya di Tambun Selatan, Bekasi, kini harus amputasi kaki, Selasa (31/10/2023). Terungkap sosoknya. (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)

Sebagai seorang ibu, Diana sempat menanyakan hal itu ke wali kelas tetapi pihak guru tidak bisa berbuat banyak. 

Soal FAA yang rajin, Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Bekasi Sukaemah sependapat.

Sosok FAA, kata Sukaemah, merupakan siswa yang aktif dan pintar.

"F itu anak pintar anak cerdas, pasti kalau diinikan temannya pasti lapor sama Bu Gurunya, tapi selama ini enggak ada," tegasnya. 

Di sisi lain, Sukaemah membantah tuduhan telah terjadi tindakan bullying atau perundungan di lingkungan sekolah. 

"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," katanya.

Sukaemah menjelaskan, kejadian yang menimpa siswa berinisial FAA bermula pada 22 Februari 2023. 

Ketika itu, FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.

Hal ini yang diduga dianggap oleh orang tuanya sebagai perundungan. 

"Mereka bercanda-bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," terang dia. 

Beberapa hari setelah insiden itu, FAA memang dikabarkan sakit pada kakinya. Bahkan dia harus mendapatkan perawatan intensif. 

Pihak sekolah lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah. 

Meski begitu, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying

"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia. 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved