Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Kriminolog Kaitkan Kelakuan Istri di Koja dengan Tren 'Hikikomori' Jepang: Matinya Pun Dipersiapkan

Adrianus Meliala mengaitkan perilaku istri di Koja, yang ditemukan tinggal bersama jenazah membusuk suami dan anaknya itu dengan hikikomori.

|
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Penampakan awal Nur Hikmah Fujianti (32), istri yang masih hidup dari dalam rumah tempat penemuan jenazah ayah dan anak yang tewas membusuk di Koja. Kriminolog Adrianus Meliala mengaitkan perilaku Nur Hikmah dengan laku hikikomori di Jepang. 

Bambang mengatakan, rumah yang ditempati Hamka adalah peninggalan milik orang tuanya. Sedangkan istri Hamka, ia tak tahu darimana asal-usulnya.

"Pak Hamka emang asli sini, ini bekas rumah orang tuanya, dia punya usaha travel umrah, Kalau istrinya ibu rumah tangga aja," kata Bambang.

Hamka pun dikenal tertutup.

Kondisi rumah di Jalan Balai Rakyat 5, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara yang ditemukannya jasad ayah dan balitanya dengan disaksikan istri dan anak sulungnya. (1)
Kondisi rumah di Jalan Balai Rakyat 5, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara yang ditemukannya jasad ayah dan balitanya dengan disaksikan istri dan anak sulungnya. (1) (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

Dia jarang bersosialisasi dengan warga sekitar, kecuali jika si pengusaha travel umrah itu salat di masjid.

"Paling saya negur kalau dia jalan salat ke masjid aja, ya sekadar itu aja. Kalau istrinya lebih tertutup lagi," kata Bambang.

Adrianus Meliala menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat orang menutup diri.

Salah satunya adalah karena kondisi ekonomi yang miskin sehingga menimbulkan minder.

Ataupun karena kondisi kaya raya yang membuatnya enggan bergaul dengan orang yang tidak setara.

"kalau dari orang yang ekonomi bawah, atau orang dari ekonomi atas itu masing-masing memperlihatkan situasi seperti itu."

"Bawah, yang miskin misalnya, merasa minder, tidak merasa pantas misalnya untuk bergaul."

"Sementara dari keluarga (ekonomi) atas, hampir sama, yakni tidak merasa bahwa kalangannya, tetangganya, kerabatnya itu pantas untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan dia, saking kayanya," kata Adrianus di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (2/11/2023).

Ilustrasi orang sendirian. Kriminolog Adrianus Meliala mengaitkan perilaku istri di Koja dengan laku hikikomori di Jepang.
Ilustrasi orang sendirian. Kriminolog Adrianus Meliala mengaitkan perilaku istri di Koja dengan laku hikikomori di Jepang. (Noah Silliman (Kompas.com))

Selain kondisi ekonomi, Adrianus juga berbicara tentang hikikomori yang bisa saja dilakoni sang istri, Nur Hikmah.

Menurut Adrianus, sesaorang yang melakoni hikikomori bahkan sudah mempersiapkan kematiannya di tengah laku sunyinya.

"Ada semacam satu tren baru di Jepang yakni yang dalam bahasanya disebut sebagai Hikomori kalau gak salah."

"Semacam budaya atau tren untuk menarik diri. Bahkan mempersiapkan diri untuk menuju kematian," paparnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved