Viral di Media Sosial

Kondisi Pasien yang Ditertawakan dan Diejek Perawat Puskesmas di Gowa, Koma Sampai 18 Hari di RS

Terkuak kondisi pasien kecelakaan lalu lintas yang ditertawakan dan diejek perawat Puskesmas Kampili, pada Minggu (15/10/2022) sekira pukul 18.40 WITA

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tangkapan layar di Instagram
Terkuak kondisi pasien kecelakaan lalu lintas yang ditertawakan dan diejek perawat Puskesmas Kampili, pada Minggu (15/10/2022) sekira pukul 18.40 WITA. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskesmas Kampili, Imran. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak kondisi pasien kecelakaan lalu lintas yang ditertawakan dan diejek perawat Puskesmas Kampili, pada Minggu (15/10/2022) sekira pukul 18.40 WITA.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskesmas Kampili, Imran kepada TribunTimur.

Imran menjelaskan setelah mendapatkan pertolongan pertama di Puskemas Kampili, pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut langsung dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf.

Menurut informasi, pasien itu kemudian dirujuk lagi ke RS Bhayangkara Makassar.

Di RS Bhayangkara Makassar pasien tersebut ternyata tak sadarkan diri selama 18 hari.

Kini meski sudah sadar, pasien itu kondisinya masih belum membaik.

"Di RS Bhayangkara dirawat kurang lebih 18 hari baru sadar tapi masih belum pulih," ucap Imran.

Lalu disaat pasien sudah sadar, pihak keluarga memeriksa ponsel korban.

Mereka kemudian terkejut melihat anggota keluarganya diejek dan ditertawakan saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Kampili.

"Pada saat itulah mungkin hp (milik pasien) baru dibuka oleh keluarganya dan kelihatanlah rekaman itu dan diviralkan," jelas Imran.

Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa viral di media sosial. Mereka mengejek pasien korban kecelakaan lalu lintas yang sedang koma.
Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa viral di media sosial. Mereka mengejek pasien korban kecelakaan lalu lintas yang sedang koma. (Tangkapan layar di Instagram dan TikTok)

Kata Imran, perawat Puskesmas Kampili tak ada niat untuk melakukan hal tersebut.

"Kalau niat pasti pakai hp sendiri, tetapi ini hanya semata-mata pasien ini mau dirujuk karena tidak ada keluarga sehingga petugas inisiatif merekam dan hendak dikirim ke kontak yang ada di pasien," jelasnya

Imran kini berencana akan melakukan mediasi dengan keluarga pasien.

"Jadi kita berupaya untuk mediasi tapi dari pihak korban menyampaikan nanti jika keadaan korban sudah membaik," katanya

"Tapi Insya Allah sebentar kalau jadi akan diadakan pertemuan untuk mediasi baik dari pihak keluarga korban maupun perawat, tripika Pallangga," sambungnya.


Pasien Datang Diantar Warga

Imran menjelaskan pasien kecelakaan lalu lintas itu diantar oleh seorang warga.

"Kejadianya saat magrib dibawa oleh orang lewat, pasien dalam keadaan pingsan saat itu," ujarnya.

Dia menerangkan, pada saat itu perawat menanyakan terkait pasien tersebut.

"Petugas bertanya 'kenapa ini pak', 'ini pasien di jalan pingsan, kecelakaan dan saya bawa ke sini'," katanya

Sesudah itu, pria yang mengantar pasien tersebut pergi.

Menurut Imran, seusai dengan SOP maka pasien tersebut diberikan penanganan medis.

"Petugas lainnya mempersiapkan mobil untuk rujukan, pada saat mau dirujuk petugas kebingungan dan mencari pihak keluarga pasien, dan mereka (petugas) tidak tahu siapa yang mau dihubungi," katanya

Salah seorang perawat berinisiatif mencari nomor kontak keluarga korban lewat handphone milik korban.

"Didapat hp korban, setelah dibuka ternyata yang terbuka adalah camera, sehingga dia (perawat) berinisiatif mungkin bagus direkam baru dikirim ke kontak yang ada. Setelah selesai dia mau kirim kekontak ternyata hp itu terkunci, pada saat itu petugas juga masih kebingungan. Sementara kondisi pasien belum sadar," jelasnya


Kakak Pasien Adiknya Mabuk

kakak pasien tersebut bernama Widya memberikan klarifikasi di media sosial TikTok, pada (9/11/2023).

Widya menyebut adik laki-lakinya tidak mabuk seperti yang disampaikan oleh para perawat.

Ia menjelaskan adiknya tidak sadarkan diri karena menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

"Ini adekku tidak mabuk karena rencananya baru mau berangkat ngurir," tulis Widya.

"Perawat saja poto-poto, jangan-jangan tidak kuliah langsung jadi dokter,"

"Kita butuh keadilan," imbuhnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved