Penipuan Tiket Coldplay

Sebelum Ditahan, Gischa Sempat Didatangi Korban Tanya Kepastian Tiket Coldplay, Ayahnya Pasang Badan

Janji palsu kepastian tiket Coldplay tak hanya diberikan Gischa kepada korbannya. Ayah Gischa juga sempat pasang badan saat korban minta kejelasan.

|
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Gischa Debora Aritonang (19), mahasiswi yang menikmati uang Rp 5,1 miliar dari hasil menipu tiket penjualan konser Coldplay kini ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023). 

Laporan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Janji palsu soal kepastian tiket konser Coldplay ternyata tidak hanya diberikan oleh Gischa Debora kepada para korbannya.

Sang ayah rupanya sempat pasang badan dan ikut memberikan janji soal kepastian tiket konser Coldplay kepada para korban penipuan sang anak.

Sebagai informasi, Gischa Debora ditangkap polisi setelah melakukan penipuan penjualan tiket konser Coldplay dengan total kerugian mencapai Rp 5,1 Miliar.

Sebelum dipolisikan, Gischa Debora yang menginap bersama keluarganya di sebuah hotel sempat didatangi oleh para korbannya.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/11/2023) atau H-1 sebelum konser Coldplay di GBK berlangsung.

"Tanggal 14 pagi saya sama temen-temen (korban) nemuin dia di hotel di kawasan Benhil, dia sama keluarganya ngungsi disitu," kata Alika Nurul Indah, salah satu korban penipuan oleh Gischa saat ditemui di Polres Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Alika dan sejumlah korban lain menyatroni hotel yang diinapi Gischa dan keluarganya untuk menagih janji yang disepakati sehari sebelumnya.

Sebab, pada Senin (13/11/2023) beberapa korban termasuk Alika sebenarnya sudah sempat membawa Gischa ke Polres Metro Jakarta Pusat terkait dengan pembelian tiket konser Coldplay yang tidak kunjung jelas.

Tetapi polisi saat itu menjadi mediator antara Gischa dan para korbannya.

Gischa mengatakan bahwa tiket yang dijanjikannya akan diberikan saat jelang konser berlangsung.

Ia mengklaim kenal dengan tim promotor Coldplay dan meminta mereka tenang.

Hingga pada H-1 sebelum konser digelar, korban tidak juga mendapat kejelasan soal tiket yang mereka beli dari Gischa.

Hingga pada akhirnya Alika dan para korbanya mendatangi hotel tempat Gischa menginap.

Saat didatangi para korbannya, mahasiswi berusia 19 tahun itu tak menemui mereka.

Hanya ayah Gischa yang keluar dan pasang badan.

Ia mengaku siap untuk mengembalikan dana yang sudah diberikan apabila sampai konser berlangsung tiket yang dijanjikan sang anak tak kunjung ada.

"Saat itu dia gak turun, yang turun itu bapaknya,"

"Aku videoin bapaknya klarifikasi, kalau misalkan ada masalah sama tiket, bapaknya bakal refund (kembalikan uang) full di hari yang sama, semuanya," papar Alika.

Namun sayang, hingga konser Coldplay berlangsung Rabu (15/11/2023) tiket yang dijanjikan tak juga ada.

Pun demikian juga dengan uang kerugian yang katanya bakal dikembalikan.

Sejumlah korban yang merasa tertipu akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Tanpa perlawanan, Gischa akhirnya ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (17/11/2023).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Condro Purnomo mengatakan, dari total enam laporan yang masuk, total kerugian para korban yang dinikmati Gischa mencapai Rp 5,1 miliar dari 2.268 tiket fiktif yang dijual.

Adapun para korbannya, mayoritas merupakan reseller yang juga menjual kembali tiket tersebut kepada para pemesan.

Gischa dijerat dengan pasal 378 tentang penipuan dan atau pasal 372 tentang penggelapan dengan ancaman hukuman masing masing adalah 4 tahun. 

Hasil Penipuan Dipakai Untuk Gaya Hidup

Belakangan, terungkap cara Gischa Debora menghabiskan uang yang didapat dari hasil penipuan tiket konser Coldplay yang ia lakukan.

Menurut penelusuran polisi, sebagian hasil tersebut dipakai Gischa untuk memenuhi gaya hidup.

Ia membelanjakan uang hasil penipuan tersebut untuk membeli sejumlah produk fesyen ternama.

Mulai dari tas, sepatu, hingga sandal.

Beberapa barang bermerek turut diamankan oleh polisi sebagai barang bukti.

Diantaranya ada tas Hermes, adapula tas bermerek Celine yang seluruhnya masih terbungkus rapih di kotaknya lengkap dengan nota pembelian.

Sementara sisa uang lainnya, dipakai untuk keperluan pribadi.

"Sisanya hampir sekitar Rp 2 Miliar digunakan pribadi oleh tersangka. Saat ini kami masih melakukan pengembangan terhadap uang atau barang hasil kejahatan tersangka," kata Susatyo.

Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus penipuan yang menjerat Gischa Debora.

Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap hal-hal yang terkait dengan tindak kejahatan tersebut termaksud adanya dugaan keterlibatan orangtua Gischa.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved