Pilpres 2024
Butet Kartaredjasa Mengaku Teaternya Diusik Polisi, Diperankan Putri Gus Dur dan Ditonton Mahfud MD
Pementasan teater berjudul Musuh Bebuyutan yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1 dan 2 Desember 2023 lalu tengah jadi perbincangan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COMĀ - Pementasan teater berjudul Musuh Bebuyutan yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1 dan 2 Desember 2023 lalu tengah jadi perbincangan.
Hal itu setelah pimpinan dalam pementasan teater tersebut yakni seniman Butet Kartaredjasa mengaku diintimidasi pihak kepolisian perihal perizinan.
Saat itu aparat kepolisian meminta Butet menandatangani surat pernyataan untuk tidak berbicara politik dalam pentas teater tersebut.
TribunJakarta.com turut menyaksikan teater Musuh Bebuyutan itu pada Jumat (1/12/2023) malam.
Teater Musuh Bebuyutan diperankan oleh Butet Kartaredjasa, Inayah Wahid, Cak Lontong, Happy Salma, Akbar, Marwoto, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, Wisben dan Joned.
Sedangkan sutradara dan penulis skenario ialah Agus Noor.
Pementasan yang berdurasi 150 menit itu menceritakan mengenai kontestasi pemilihan lurah di salah satu desa yang diwarnai sejumlah intrik.
Salah satu calon kandidat diperankan oleh Marwoto.
Ia digambarkan sebagai sosok yang memiliki brewok, sepintas mirip dengan eks Ketua MK, Anwar Usman.
Dalam upayanya menjadi lurah, Marwoto kerap berbuat curang.
Diantaranya, ia melarang lawan politiknya memasang baliho.
Ia juga mendapat dukungan dari hansip desa yang merangkap menjadi timsesnya.
Bahkan, Butet Kartaredjasa yang menjadi lurah juga condong berada di kubu Marwoto.
Hal itu membuat Susilo selaku calon penantang Marwoto merasa dirugikan.
Penampilan Susilo yang beruban dan kerap mengenakan pakaian olahraga ini selalu mengedepankan adu gagasan ketika dicurangi Marwoto.
Sentilan Putri Gus Dur
Cerita ini memang seakan menjadi sentilan terhadap dinamika yang terjadi saat ini.
Apalagi, putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid yang turut bermain kerap melontarkan sentilan tepi jurangnya yang membuat penonton tergelitik.
Di teater ini, Inayah berperan sebagai penjual jamu. Ia berulangkali mengeluarkan dialog yang menyindir situasi politik tanah air saat ini di masa Pilpres berlangsung.
Diantaranya, saat ia merasakan bahwa susahnya mencari pekerjaan hingga akhrinya menjadi penjual jamu.
"Cari kerja sekarang susah, anak presiden aja musti dicariin kerja sama bapaknya," tutur Inayah.
Tak hanya itu, putri bungsu mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu juga mengklaim jamu buatannnya bisa membuat seseorang tahan lama. Termasuk, menjabat selama tiga periode.
"Ini jamu kuat sampai tiga periode. Kalau belum sampai dua periode sudah goyang, berarti bukan karena jamu saya, salah jamu dia," kata Inayah dalam dialognya.
Sentilan lainnya yang dikeluarkan Inayah yakni saat dia menjelaskan aneka jenis jamu yang dijualnya.
Ia mengklaim turut menjual racikan jamu yang menguatkan imunitas.
"Kalau diminum setiap hari bisa membuat badan gemoy," kata dia.
Ada lagi saat Inayah menyindir anak-anak muda yang gemar berjoget namun hanya menghasilkan keringat dan kelelahan saja.
Ia lantas mencontohkan gerakan goyang gemoy. "Itu tidak hanya mendapatkan kelelahan tapi juga dapat kekuasaan," kata Inayah.
Disaksikan Mahfud MD
Teater yang disutradarai oleh Agus Noor itu turut disaksikan oleh cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD pada hari pertama pementasan.
Mahfud hadir hanya sebagai penonton. Ia tak diberikan porsi naik ke atas panggung, apalagi menyampaikan sambutan.
Butet hanya menyampaikan terima kasihnya di akhir acara karena pementasannya turut ditonton oleh Mahfud MD.
Bagi Mahfud, dirinya memang sudah sering menyaksikan teater yang dimainkan oleh Butet maupun sejumlah seniman lainnya.
"Ketika Butet dan kawan-kawan tampil pasti selalu menarik dan penuh kritik sosial untuk mengingatkan kita sendiri sebagai bangsa," kata Mahfud usai menonton.
Menurut Mahfud, kritik sosial semacam ini menjadi pengingat untuk dirinya selaku pejabat.
"Ya kritik sosial. Bagaimana menyelenggarakan pemerintahan dengan baik, menjadi pemerintah yang adil, jujur, selalu berada di tengah dan tidak main tipu-tipu," katanya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.