Cerita kriminal
Cara Licik Siswa SMAN 26 Mengelabui Junior Untuk Dibully, Berawal dari Chat Lalu Dikeroyok Bergilir
Berawal dari pesan WA, siswa SMAN 26 kelabui junior untuk dibully. Korban dikeroyok bergantian.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terkuak cara licik siswa SMAN 26 pelaku bullying untuk mengelabui juniornya, sebelum lakukan aksi bullying.
Sebanyak 12 orang siswa kelas X SMAN 26 diduga jadi korban bully kakak kelasnya yang duduk di kelas XI dan XII.
Diduga, mereka dikeroyok secara bergantian saat datang menghampiri para seniornya itu.
Kuasa hukum salah satu korban, William Albert Zai mengungkap kronologi dugaan bullying yang dialami oleh kliennya.
Adapun aksi pengeroyokan itu terjadi setelah para siswa kelas XI dan XII mengirim pesan melalui aplikasi chat kepada para korbannya yang merupakan junior mereka di SMAN 26 Jakarta.
"Jadi waktu itu, sistemnya itu di WA dulu, 'Eh kamu datang ke rumah saya'. Jadi kalau dari informasi dan chatting yang kami pelajari, bahwa peristiwa ini bukan hanya sekali terjadi, berkali-kali," kata William, Jumat (8/12/2023).
Peristiwa bullying ini terjadi di rumah salah satu pelaku, kawasan Setiabudi, pada Jumat (1/12/2023).
Awalnya, salah satu korban inisial AF menerima pesan WA dari seniornya itu.
Korban yang masih duduk di bangku kelas X, diminta untuk datang ke rumah tersebut.
Setibanya di sana, korban diminta untuk menunggu.
Diduga, pelaku sudah menganiaya beberapa korban lainnya di ruangan terpisah.
"Jadi si anak itu dipanggil, datang ke rumah salah satu pelaku, kemudian begitu dia datang sudah ada yang disiksa, dikeroyok gitu," kata Fahrizal Husin Nasution yang juga kuasa hukum korban.
"Begitu selesai, dia dipanggil. Jadi bergiliran, ada beberapa orang," ungkapnya.
Orangtua AF sudah melaporkan kasus dugaan bullying ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Salah satu terlapor, berinisial D. Diduga, total ada sekitar 15 orang yang terlibat dalam aksi tersebut.
Ia pun berharap, polisi bisa segera menindaklanjuti laporan ini.
Dengan begitu, pelaku yang terlibat penganiayaan bisa ditindak tegas.
"Makanya kami berharap nanti ditemukan tersangkanya," ujar dia.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.