4 Anak Membusuk di Jagakarsa

Kasus 4 Anak Tewas di Jagakarsa Pantas Masuk Pembunuhan Berencana: Kalau Pelaku Waras, Hukum Mati

Reza Indragiri menilai pantas pelaku yang habisi empat anaknya di Jagakarsa masuk pembunuhan berencana. Reza berujar kalau pelaku waras, dihukum mati.

Kolase Foto Tribun Jakarta/Tribunnews.com
Kolase Foto Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri dan korban tewas diduga dibunuh ayahnya di Jagakarsa. Reza Indragiri menilai pantas pelaku yang habisi empat anaknya di Jagakarsa masuk pembunuhan berencana. Reza berujar kalau pelaku waras, dihukum mati. 

"Dalam kasus KDRT dua seleb belum lama ini, yang berujung penjara bagi suami, saya mengusulkan ada perlakuan selektif berupa wajib rehabilitasi bagi pelaku. Antara lain anger management, drug intoxification," katanya

Reza juga mengungkapkan peristiwa Jagakarsa sangat ekstrim.

Sehingga, penting diketahui asal-usul pelaku bisa melakukan aksi keji tersebut.

Kolase Foto korban balita diduga dibunuh ayahnya di kawasan Jagakarsa dan TKP penemuan mayat empat anak.
Kolase Foto korban balita diduga dibunuh ayahnya di kawasan Jagakarsa dan TKP penemuan mayat empat anak. (Kolase Foto TribunJakarta)

"Karena sedemikian ekstrim, relevan untuk dicari tahu kondisi bahkan masalah mental yang mungkin dialami pelaku. Depresi, adiksi obat-obatan, dan lain-lain," kata Reza Indragiri.

Ia pun menyinggung soal penanganan kasus KDRT yang selama ini kerap terjadi di tengah masyarakat.

Menurut Reza, polisi harusnya merespons cepat begitu menerima kabar atau laporan tentang KDRT, meskipun memang tidak mudah dalam praktiknya.

Ia mengungkapkan kasus KDRT sangat sering terjadi, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara maju.

"Misal di Amerika Serikat, laporan tentang KDRT masuk setiap 3 menit. Di Australia, 2 menit. Di Indonesia, saya tak punya datanya. Perkiraan saya, rendah, karena masyarakat menganggap KDRT sebagai masalah domestik yang tabu untuk diikutcampuri. Belum lagi jika khalayak luas mengalami krisis kepercayaan terhadap polisi," katanya.

Selain itu, kata dia, jumlah polisi juga acap kali masih disebut-sebut sebagai kendala bagi kecepatan kerja polisi khususnya dalam menyikapi kasus KDRT.

"Situasi KDRT yang berat juga bisa membahayakan jiwa petugas polisi. Padahal, saya bertanya-tanya, seberapa jauh polisi kita sudah terlatih agar bisa menangani insiden KDRT secara aman," katanya.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reza Indragiri Sebut Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Sebagai Pembunuhan Berencana Terhadap Anak

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved