Bullying di SMAN 26 Jakarta
12 Siswa SMAN 26 Jakarta Korban Bullying Sering Dimintai Uang, Ternyata Disetor ke Alumni
Belasan siswa SMAN 26 Jakarta yang menjadi korban bullying tidak hanya dianiaya oleh kakak kelasnya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Belasan siswa SMAN 26 Jakarta yang menjadi korban perundungan atau bullying tidak hanya dianiaya oleh kakak kelasnya.
Korban juga sering dimintai uang oleh para seniornya di kelas XI dan XII.
Hal ini terbongkar dari percakapan korban dan pelaku di aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Tercatat ada 12 siswa kelas X SMAN 26 Jakarta Selatan yang menjadi korban perundungan. Salah satu korbannya yaitu siswa berinisial AF (16).
"Ada juga chatting yang kami terima, mereka minta Gopay, minta Ovo, minta segala macam. Itu ada buktinya," kata kuasa hukum AF, William Albert Zai, Sabtu (9/12/2023).
William mengungkapkan, pelaku biasanya meminta korban mentransfer uang sebesar Rp 100 ribu.
Sebagian uang yang terkumpul dari para korban diduga diberikan kepada alumni sekolah tersebut.
"Bahkan mereka masih menyuplai alumni-alumni yang geng ini. Suplai dana. Iya sebagian (uang buat alumni), karena mereka butuh support gitu juga kan. Jadi nanti penyidik lah yang penyidikan selesai pemeriksaan," ungkap William.
Adapun peristiwa penganiayaan terhadap belasan siswa kelas X oleh para seniornya terjadi di rumah salah satu pelaku berinisial D di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2023) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban AF (16) lebam di tubuh hingga kemaluannya terluka akibat dianiaya belasan kakak kelas.
"Namanya juga dipukul 14 sampai 15 orang secara bergantian, jadi banyak memar-memar. Ada kena kemaluan, satu kali, dua kali, juga sudah kita periksa semua," kata kuasa hukum korban, Fahrizal Husin Nasution.

Sementara itu, Fahrizal menyebut siswa lain yang juga menjadi korban mengalami patah tulang rusuk.
"Kalau dari korban lain, juga ada yang bengkak dan sebagainya usai di rontgen. Iya patah di tulang iga (rusuk) kalo nggak salah," ungkap dia.
Ia menilai kasus ini bukan persoalan sepele. Menurut dia, penganiayaan ini dilakukan secara terorganisir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.