Dukung Politik Gagasan, Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika Kaji Buku Pikiran Ganjar

Sejumlah mahasiswa Indonesia Timur Tengah dan Afrika di Tunisia mengkaji buku berjudul, 'Membongkar Pikiran Ganjar,' Minggu (10/12/2023).

Istimewa
Sejumlah mahasiswa Indonesia Timur Tengah dan Afrika di Tunisia mengkaji buku berjudul, 'Membongkar Pikiran Ganjar,' Minggu (10/12/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM, TUNISIA - Sejumlah mahasiswa Indonesia Timur Tengah dan Afrika di Tunisia mengkaji buku berjudul, 'Membongkar Pikiran Ganjar,' Minggu (10/12/2023).

Mahasiswa Indonesia di Universitas Zaitunah Tunisia, Nata Sutisna menyampaikan bahwa kajian buku tersebut bagian dari pendidikan politik yang relevan untuk generasi muda. 

Dikatakan, pengkajian buku berisi gagasan dan rekam jejak calon presiden di 2024 Ganjar Pranowo tersebut, sebagai bentuk dukungan mahasiswa Indonesia agar kerja-kerja pembangunan Indonesia dibangun dengan gagasan dan ide-ide. 

"Republik Indonesia dibangun dengan darah, keringat, dan air mata, enggak sembarangan. Indonesia merdeka itu berdiri karena pengorbanan dan gagasan," ucap Nata, dikutip dari keterangan pers yang diterima TribunJakarta.com.

"Sebab itu memimpin bangsa ini tidak boleh main-main. Kita sedang mempertaruhkan nasib rakyat dan masa depan Indonesia. Mengkaji buku pikiran Mas Ganjar inilah yang relevan buat anak muda," tambahnya.

Menurutnya, anak muda Indonesia mesti melihat sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak serta gagasan teruji, bukan yang banyak mengedepankan gimmick. 

Menurut Nata, anak muda Indonesia sudah saatnya menguji gagasan setiap kontestan di Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo dinilai memiliki rekam jejak serta pengalaman di DPR RI dan kepala daerah. 

Gagasan Ganjar lahir dari pengalaman hidup yang tumbuh dari keluarga sederhana.

Ia mencontohkan bagaimana gagasan yang disampaikan oleh Ganjar di berbagai forum selama menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode, disertai penyalaman 10 tahun di DPR RI.

Ia bersama teman-temannya di Timur Tengah dan Afrika berkomitmen menggelar pendidikan politik yang bersumber dari gagasan.

Karena peradaban Indonesia bisa sampai bertahan hari ini karena dilandasi gagasan. 

"Dalam bahasa Arab, Indonesia itu harus 'tajri min tahtihal afkaar,'" tekan Nata. 

Ia pun merasa tersinggung dengan para politikus yang selalu menampilkan gimmick. 

Karena itu sangat tidak senafas dengan semangat para pendiri bangsa. 

Baginya, Ganjar sosok yang tegak lurus pada konstitusi dan punya segudang prestasi.

Kerjanya untuk rakyat nyata selama memimpin Jawa Tengah dua periode. 

Di antara yang sangat Neta soroti adalah konsep pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Langkah ini telah terbukti manfaatnya, begitu menurut hematnya.

Pemimpin ke depan harus memberikan keteladanan. 

a berproses, menjalani tempaan dari bawah hingga kemudian dipercaya oleh rakyat sebagai pemimpin.

"Kami yakin, Mas Ganjar bisa jadi inspirasi baru anak muda dalam hal kepemimpinan”, beber Nata, mahasiswa Fakultas Peradaban Universitas Zaitunah Tunisia.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved