Ayah Banting Anak di Muara Baru
Kisah Hidup Bocah yang Tewas Dibanting Ayah Diungkap Warga, Kecil-Kecil Mampu Sentuh Hati Orang
Awan bocah 10 tahun yang tewas dibanting ayahnya ternyata dicintai banyak orang. Kebaikannya terungkap, kecil-kecil mampu sentuh hati banyak orang
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kisah hidup Awan alias K, bocah 10 tahun yang tewas dibanting ayah di Muara Baru, Jakarta Utara, diungkap oleh tetangga sekitar.
Awan tewas di tangan ayah kandungnya sendiri, yakni Usman, usai dianiaya secara sadis di gang kawasan tempat tinggal mereka.
Nyawa bocah kecil itu tak dapat ditolong, akibat luka berat yang dialaminya usai dipukul, ditendang, dan dibanting ayahnya ke aspal, saat sedang asyik bermain bersama teman sebayanya.
Kepergian Awan, rupanya juga meninggalkan kesedihan mendalam di mata para tetangga.
Diketahui, Awan merupakan seorang anak penyandang disabilitas. Ia mengalami kesulitan bicara hingga akhir hayatnya.
Sang ayah menganiaya bocah malang tersebut karena merasa emosi dan kesal.
Awan dianggap nakal lantaran tidak sengaja menabrak anak tetangga lain saat sedang bermain sepeda.
Sebagai informasi, sebelum dianiaya Awan sempat menabrak salah satu anak tetangga hingga kakinya memar.
Lantas Awan langsung ditegur oleh orangtua dari anak yang ditabrak itu.
Rupanya teguran tersebut, didengar oleh Usman hingga dirinya pun merasa emosi.
Awan yang kala itu masih asyik bermain bersama teman sebayanya langsung didatangi Usman dan dipukuli hingga dibanting.
Menurut Ketua RT setempat, Usman memang merupakan sosok pemarah.
Ia kerap bertindak kasar dan sulit untuk mengontrol emosinya.
Padahal, kesalahan yang dilakukan oleh anaknya itu adalah hal yang sepele dan biasa terjadi pada anak-anak.
"Namanya anak naik sepeda bagaimana sih. Namanya anak-anak, bandel biasa," kata ketua RT setempat, Sudiono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.