Ayah Banting Anak di Muara Baru

Terkuak Ucapan Usman di Tahanan Usai Banting Awan, Tanyakan Pemakaman Korban ke Anak Sulung

Terkuak ucapan Usman (44) saat bertemu dengan putra sulungnya Ilham (19) di Polres Metro Jakarta Utara. Tanya soal Awan?

TribunJakarta
Kakak Awan (10), Ilham (19) membeberkan detik-detik setelah adiknya dibanting oleh ayahnya Usman (44) di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak ucapan Usman (44) saat bertemu dengan putra sulungnya Ilham (19) di Polres Metro Jakarta Utara.

Diketahui Usman ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka setelah membanting anak ketiganya, Awan (10) hingga meninggal dunia.

 

"Pas anterin pakaian ketemu cuma sebentar," ucap Ilham dikutip TribunJakarta dari YouTube Pratiwi Noviyanthi.

Kala itu, Usman bertanya kepada Ilham soal pemakaman Awan.

"Nanyain adik saya itu gimana pemakamannya udah kelar belum," kata Ilham.

Ilham mengaku kala itu tak banyak mengobrol dengan Usman.

"Enggak buat nanya-nanya, masih banyak polisi," ujar Ilham.

Remaja putus sekolah itu lalu membeberkan sosok Usman di matannya.

"Cuek sama anak-anaknya, kalau buat main tangan enggak terlalu," ujar Ilham.

"Kalau enggak bisa dibilangin, udah mukul keras," imbuhnya.

 

Awan Keluar Darah dari Hidung dan Mulut

Awan masih sadar setelah dibanting ayahnya di sekitar rumahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Hal itu dilihat langsung oleh Ilham ketika sang ayah membawa adiknya ke rumah dengan kondisi memilukan.

Saat itu Ilham melihat Awan masih sadar walau kondisinya sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya.

Diketahui, Awan merupakan korban kekerasan ayah kandungnya karena hal sepele.

Siang itu Awan tak sengaja menabrak anak tetangga memakai sepeda hingga anak tersebut mengalami memar.

Hal itu membuat Usman emosi. Ayah empat anak tersebut melampiaskannya dengan menendang, memukul, hingga membanting anaknya sampai tewas.

Dikutip dari YouTube Pratiwi Noviyanthi, Ilham sempat menceritakan detik-detik ayahnya membawa Awan ke rumah setelah dibanting.

Mulanya Ilham mengaku tak melihat secara langsung proses Usman membanting adiknya.

"Tapi pas lagi korban masuk (ke rumah) bercecerah darah saya lihat," katanya.

Ilham melihat adiknya setelah dibanting masih dalam kondisi sadar.

Ilham pun langsung memberikan pertolongan pertama berupa membersihkan luka dari tubuh Awan.

Namun Ilham sadar adiknya butuh perawatan medis. Ia pun akhirnya meminta sang ayah membawa Awan ke rumah sakit.

Ilham sempat meminta penjelasan soal yang terjadi kepada adiknya.

Namun Usman berdalih, apa yang dilakukannya merupakan ketidaksengajaan.

"Gak sengaja katanya, ngomongnya jatoh sama saya," tutur Ilham.

"Saya sempet bersihin darah adik saya, tapi malah makin banyak. Akhirnya saya minta buat dibawa ke rumah sakit aja," sambungnya.

Singkat cerita Usman dan Ilham membawa Awan ke rumah sakit.

Awan sempat ditolak dua rumah sakit karena kondisi korban yang perlu penanganan lebih lanjut.

Namun sayangnya, nyawa Awan tak tertolong setelah sempat mendapatkan perawatan.

"Saya gak lihat adik saya masih (hidup), pas ketemu adik saya udah ditutupin kain semuanya (meninggal)," ucap Ilham.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved