Pilpres 2024
Kedekatan Gus Miftah dengan Prabowo: Perintah Habib Luthfi hingga Ucapkan Pesan Gus Dur
Tengah viral video ulama nyentrik Gus Miftah sedang membagi-bagikan uang ke warga dengan berlatar teriakan nama Prabowo.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tengah viral video ulama nyentrik Gus Miftah sedang membagi-bagikan uang ke warga. Aksi Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu menjadi polemik karena dianggap money politic atau politik uang untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Prabowo memang terkenal memiliki kedekatan dengan Gus Miftah.
Namun pihak Koalisi Indonesia Maju membantah jika yang dilakukan Gus Miftah adalah politik uang terkaiyt Pilpres 2024.
Di dalam video, terlihat Gus Miftah yang mengenakan belangkon dan kacamata, tangan kirinya menggenggam segepok uang pecahan Rp 50 ribu.
Menggantung juga tasbih yang bergoyang saat uang itu satu persatu dibagikan.
Sementara, terlihat warga bergantian baris mendatanginya dan menerima uang tersebut.
Sambil menggapai uang tersebut, warga yang mayoritas ibu-ibu itu menyalami dan mencium tangan Gus Miftah.
Jika si penerima seorang diri, maka mendapat selembar uang.
Bagi ibu yang menggendong anaknya, akan mendapat dua lembar.
Wajah Gus Miftah tersenyum semringah saat bagi-bagi uang itu.
Beberapa orang ada yang membentuk pagar hidup demi mengantisipasi massa yang membeludak.
Terdengar warga yang mengerubungi lokasi pembagian uang itu meneriakkan nama Prabowo.
"Prabowo!" terdengar di video.
Bahkan ada yang sampai mengibarkan kaos hitam bergambar Prabowo.
Wajah capres nomor urut 2 itu menjadi latar aksi bagi-bagi uang Gus Miftah.
Narasi Gus Miftah melakukan politik uang beredar di media sosial.
Dari data yang dihimpun, aksi bagi-bagi uang itu dilakukan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Bantah politik Uang
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, angkat bicara.
Partainya yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju pendukung paslon nomor 2, menolak jika Gus Miftah disebut melakukan politik uang.
"Baru lihat videonya. Kita belum mengetahui konteks kegiatan ini," ujarnya kepada Tribunnews.com, Jumat (29/12/2023).
"Namun jika dicermati videonya, tak ada unsur yang bisa dikategorikan sebagai kampanye. Lebih pasnya sebagai bentuk sedekah dari Gus Miftah kepada masyarakat."
"Jelas terlihat orang dewasa dan anak kecil disantuni. Jadi ini menggugurkan tudingan bermotif politik elektoral," ujarnya.

Menurut Kamhar tidak ada atribut yang menunjukkan dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
"Lagipula tak nampak atribut paslon tertentu yang menjadi salah satu tanda bisa diduga sebagai kegiatan untuk paslon kontestan Pemilu," tuturnya.
Soal kaos Prabowo yang dibentangkan, menurut Kamhar itu hanya sikap simpatisan yang tidak terkait dengan aksi Gus Miftah.
"Itu (orang yang membentangkan baju bergambar Prabowo) simpatisan paslon. Tak ada larangan untuk itu," kata Kamhar.
"Memang, Gus Miftah bagian dari TKN Prabowo-Gibran, namun bukan berarti setiap aktivitas sosial kemasyarakat yang dilakukannya adalah bentuk kampanye paslon."
"Oleh karena itu, kami mengajak semua untuk lebih cerdas dan cermat dalam mencermati dinamika di tahun politik ini, agar tak terjebak pada fitnah dan hal-hal yang menyebabkan kegaduhan," tukasnya.
Kedekatan Gus Miftah-Prabowo
Gus Miftah memang memiliki kedekatan dengan Prabowo. Dia juga sudah mendaku diri mendukung Prabowo.
Tribun Jakarta pernah memberitakan bahwa dukungan Gus Miftah kepada Prabowo karena perintah dari ulama besar Habib Luthfi bin Yahya.
Hal itu disampaikan Gus Miftah pada acara puncak milad ke-11 Pondok Pesantren Ora Aji yang ia pimpin, di Kalasan, Sleman, Jumat (8/9/2023) malam.
"Kalau saya jelas iya (bulat dukung Prabowo), karena perintah kiai-kiai saya, perintah Habib Luthfi serta sesepuh-sesepuh, salah satunya supaya saya bisa memfilter kelompok-kelompok yang dalam tanda kutip agak keras," kata Gus Miftah dikutip dari Tribunnews.com.
Prabowo yang hadir di acara tersebut pun mengikuti rangkaian acara dari mulai bertemu para kiai dan gus hingga memberi orasi kebangsaan.
"Kebetulan beliau (Prabowo Subianto) berkenan rawuh. Tadi siang kami bertemu dengan seribu kiai, malamnya dinner dengan gus-gus dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogja, dilanjutkan konser dan orasi kebangsaan," tambahnya.

Selain deklarasinya berada di sisi Prabowo, dukungan Gus Miftah juga pernah diutarakan dengan menyampaikan pesan Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Gus Miftah mengatakan, terdapat dua bahasan penting dari Gus Dur soal sosok dan masa depan Prabowo Subianto.
Pesan tersebut diungkap Gus Miftah saat menghadiri acara ulang tahun Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (3/5/2023).
Namun, pendakwah berambut panjang itu masih bungkam dan belum mau mengungkap secara gamblang
Barulah, pesan Gus Dur tersebut dijabarkan saat perayaan acara ulang tahun Hercules yang dihadiri ribuan anggotanya tersebut.
"Kemarin beliau (Hercules) sempat tanya sama saya seperti ini, 'Abah bagaimana soal ke depan?'. Saya cuma bilang, di situ ada Gus Ipang Wahid dan Kiai Rofiudin. Saya bilang, 'dulu Gus Dur pernah menyampaikan begini maung'. Kemarin maung (Hercules) tanya belum saya jawab. Sekarang saya jawab," kata Gus Miftah saat memberikan penjelasan.
"Maung, dulu Gus Dur pernah mengatakan, Gus Dur pernah mengatakan di Indonesia itu orang yang paling ikhlas tidak ada yang melebihi keikhlasan seorang Prabowo Subianto."
"Kemudian yang kedua saya ingat apa yang disampaikan Gus Dur, Prabowo Subianto akan menjadi Presiden di usia tua. Mungkin tahun ini adalah jawaban untuk Pak Prabowo Subianto," ujarnya.
Usai Gus Miftah melontarkan ucapan tersebut, Hercules dan ribuan anggota GRIB Jaya langsung bersorak.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.