4 Anak Membusuk di Jagakarsa
Terungkap Pesan di Laptop yang Ditulis Panca Sebelum Bunuh 4 Anaknya, Kecewa dengan Sang Istri
Terkuak isi pesan di laptop yang ditulis Panca sebelum ia nekat membunuh empat anak kandungnya di Jagakarsa. Pesan itu berisi soal ungkapan kecewa.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Terkuak isi pesan yang ditulis Panca Darmansyah (40) di laptopnya sebelum membunuh empat anak kandungnya.
Panca tega membunuh empat anak kandungnya sendiri di rumah kontrakannya, di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, pesan di laptop yang ditulis Panca sebelum membunuh empat anaknya itu berisi tentang ungkapan kekecewaan terhadap istrinya.
Hal itu disampaikan Bintoro setelah rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut di tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (29/7/2023).
"Garis besarnya yang bersangkutan merasa kecewa terhadap istrinya, dan menyampaikan bahwa mungkin istri akan (merasa) puas kalau cuma sendirian, jadi bisa bebas," kata Bintoro kepada wartawan.
Bintoro mengungkapkan, Panca kecewa dan cemburu setelah memergoki istrinya selingkuh.
Hal itu juga yang kemudian membuat Panca gelap mata hingga nekat membunuh empat anak kandungnya.
"Apa yang mendasari yang bersangkutan melakukan tindak pidana itu sudah disampaikan Pak Kapolres bahwa karena motif cemburu, dan salah satu yang tadi disampaikan yang bersangkutan sempat menulis di dalam laptop. Jadi kami juga menggambarkan rekon pada saat menulis pesan di laptop itu," ujar dia.
Dalam rekonstruksi yang digelar, terungkap fakta bahwa Panca sempat dinasihati pemilik kontrakan setelah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.
Sebagai informasi, sebelum Panca membunuh empat anaknya ia sempat melakukan KDRT terhadap istrinya itu.
KDRT bermula saat keduanya terlibat cekcok, hingga sang istri harus dilarikan ke rumah sakit akibat KDRT dari suaminya itu.
Pantauan TribunJakarta.com dalam rekontruksi, Panca mulanya menyisir rambut sang istri di ruang tamu kontrakannya.
Namun tak lama kemudian, cekcok antara Panca dan istrinya pun terjadi. Sang istri kemudian menuju kamar, dan diikuti oleh Panca dari belakang.
Panca pun lalu melakukan penganiayaan di dalam kamar itu dengan membenturkan kepala istrinya ke tembok hingga D terpental dan jatuh ke kasur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.