4 Anak Membusuk di Jagakarsa

Terungkap Pesan di Laptop yang Ditulis Panca Sebelum Bunuh 4 Anaknya, Kecewa dengan Sang Istri

Terkuak isi pesan di laptop yang ditulis Panca sebelum ia nekat membunuh empat anak kandungnya di Jagakarsa. Pesan itu berisi soal ungkapan kecewa.

Kompas. com
Tersangka pembunuhan empat anak kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah (41) mengaku menyesal tidak mati bersama para korban. Padahal Panca Darmansyah mengaku sudah lima kali mencoba bunuh diri. 

Ketika upaya peretasan itu berhasil, ia rupanya mendapati sang istri berkirim pesan mesra dengan tiga pria.

"Di hari minggu saya hack IG istri saya. Baru saya lihat secara detail nggak cuma satu orang saja, ada kisaran tiga orang yang (chat) seperti suami istri," kata Panca.

Karena merasa emosi dan terbakar cemburu, Panca nekat membunuh empat anak kandungnya.

Saat pembunuhan dilakukan, sang istri masih dirawat di rumah sakit akibat KDRT yang dialaminya.

Sementara Panca, berada di rumah kontrakan hanya bersama dengan empat anak kandungnya itu.

Di sisi lain, Panca mengaku tidak menyesal telah membunuh empat buah hatinya.

Miris, ia malah menyesal tidak ikut tewas bersama anak-anaknya.

"Sangat menyesal sebenarnya, kenapa saya masih hidup saja. Mestinya saya juga ikut (tewas) dengan anak-anak," kata Panca.

Sempat mencoba mengakhiri hidup

Usai menghabisi nyawa empat anaknya, Panca mengaku sudah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak lima kali.

Percobaan itu dilakukan sejak anak-anaknya tewas, Minggu (3/12/2023) hingga Rabu (6/12/2023) saat polisi berhasil melakukan evakuasi.

"Iya benar (mencoba bunuh diri). Tapi ternyata saya masih dikasih kehidupan dengan lima kali percobaan," ujar dia.

Saat pertama kali ditemukan dan dievakuasi oleh polisi pada Rabu (6/12/2023), jasad empat anak Panca sudah dalam kondisi membusuk tergeletak di dalam kamar rumah mereka.

Sementara Panca, ditemukan tergeletak di kamar mandi tanpa busana namun masih hidup.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, Panca dan istrinya, DM, masih sempat berkomunikasi beberapa jam sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.

Komunikasi itu dilakukan melalui aplikasi WhatsApp, saat sang istri masih dirawat di rumah sakit akibat KDRT yang dilakukan Panca.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved