Viral di Media Sosial
Pak Totok Nangis Ogah Kembali ke Anak yang Sudah Membuangnya, Terkuak Alasan Pilih di Panti Jompo
Dibuang dua anak kandungnya berinisial DS dan DN ke Panti Jompo Griya Lansia Malang, Pak Totok mengaku mulai merasa betah. Apa alasannya?
TRIBUNJAKARTA.COM - Dibuang dua anak kandungnya berinisial DS dan DN ke Panti Jompo Griya Lansia Malang, Pak Totok mengaku mulai merasa betah.
Hal tersebut disampaikan Pak Totok saat diwawancarai oleh Ketua Yayasan Griya Lansia Malang, Arief Camra.
Mulanya Arief Camra menanyakan kabar Pak Totok yang kisah menyentuhnya tengah viral di media sosial.
"Gimana kabarnya?" tanya Arief Camra dikutip TribunJakarta dari TikTok.
"Baik," jawab Pak Totok.
Pak Totok perlahan mulai menangis saat ditanya apakah betah tinggal di Panti Jompo Girya Lansia Malang.
"Gimana di sini, betah apa enggak?" tanya Arief Camra.
Pak Toto mengaku betah tinggal di panti jompo, karena dia bisa kembali menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Pasalnya di Panti Jompo Griya Lansia Malang, Pak Totok yang menderita stroke dibantu petugas untuk pergi ke musala dengan menggunakan kursi roda
"Betah, sembahyang, iya," ucap Pak Toto.
Air mata Pak Toto semakin tumpah saat ditanya soal keinginanya untuk kembali kepada DS dan DN yang telah membuangnya.
"Tidak ingin balik ke anak-anaknya?" tanya Arief Camra.
"Enggak, di sini saja," jawab Pak Totok.
Jika Pak Totok Meninggal
Anak-anak Pak Totok meminta tidak dikabari jika sewaktu-waktu sang ayah meninggal dunia.
Kakak beradik tersebut meminta pihak panti jompo untuk langsung menguburkan ayahnya saja.
"Ada dua anak yang menyerahkan bapaknya ke Griya Lansia secara total, kalau meninggal gausah ngabarin," kata Arief Camra.
Dua anak tersebut, dijelaskan Arief, sudah membuat surat pernyataan terbuka.
Isinya, mereka menyerahkan secara total ayahnya bahkan jika ayahnya meninggal tidak perlu dikabari.
"Griya Lansia menerima, saya yang menjemput sendiri," kata Arief.
Arief memperlihatkan proses menjemput Pak Totok dari anak kandung ke Griya Lansia.

Terlihat anak Pak Totok seorang perempuan menggunakan baju berwarna kuning menandatangani sebuah dokumen.
Setelah anak perempuan, anak laki-laki Pak Totok pun melakukan hal yang sama.
Pak Totok kemudian digotong relawan Girya Lansia langsung ke mobil setelah urusan administrasi selesai.
Terlihat Pak Toto mengenakan kaos biru dan celana panjang.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.