6 Kesalahan Ini Sering Terjadi saat Registrasi Akun SNPMB 2024, Berikut Solusi Jika Salah Input Data
Jangan sampai terulang pada SNPMB 2024, berikut ini daftar kesalahan yang kerap terjadi saat registrasi akun SNPMB.
TRIBUNJAKARTA.COM - Terdapat beberapa kesalahan yang umum terjadi saat proses registrasi akun SNPMB, simak hal perlu dihindari agar tidak terjadi.
Registrasi akun Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru atau SNPMB bisa mengalami kendala jika ada data yang tidak sesuai.
Data yang salah bisa menyebabkan siswa gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Lantas, apa saja data yang kerap kedapatan tidak sesuai atau salah input?
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2023, Prof Mochamad Ashari membeberkan sejumlah kesalahan yang kerap terjadi saat pendaftaran akun SNPMB.
"Saat registrasi akun SNPMB, baik sekolah dan siswa harus memerhatikan syarat data untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT)."
"SNPMB kan menerima data dari Pusdatin. Jadi kalau ada kesalahan pada data sebelumnya, maka siswa harus menghubungi sekolah agar diselesaikan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) atau Education Management Information System (Emis)," terang Ashari.
Agar hal tersebut tidak terjadi di SNPMB 2024, berikut ini beberapa data yang kerap terjadi salah input pada SNPMB tahun lalu.
6 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Daftar Akun SNPMB
Mochamad Ashari kesalahan input data tidak hanya terjadi pada akun pribadi siswa, tetapi juga sekolah.
Ia juga mengingatkan untuk sekolah yang belum update atau pembaharuan data kepala sekolah, akreditasi dan jumlah siswa, untuk segera melakukannya.
"Ini akan menimbulkan satu problem saat registrasi, jadi tidak bisa berjalan aliran datanya," tambah Ashari.

Lebih rinci, berikut data yang sering salah diisikan sekolah atau siswa di antaranya:
- Tahun kelulusan
- Foto
- Jenis kelamin
- Jurusan di SMA/MA
- Status siswa aktif atau non aktif
- Cek NISN
Data diatas, kata Ashari, sebetulnya sudah masuk di Dapodik atau sistem database berskala nasional terintegrasi data kependidikan yang ada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Dapodik sama halnya dengan Emis, hanya saja Emis dikelola oleh Kementerian Agama. Baik Dapodik maupun Emis menyuplai data ke Pusdatin.
Setelahnya, data-data tersebut ditampilkan di portal SNPMB. Karena itu, sekolah dan siswa harus berhati-hati saat registrasi akun SNPMB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.