Tabrakan Kereta di Bandung

Jenazah Masinis Berhasil Dievakuasi, Berikut Data Sementara Korban Kecelakaan Maut KA Turangga

Dua orang korban kecelakaan KA Turangga dipastikan tewas. Satu jenazah masinis, sudah berhasil dievakuasi

|

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Satu jenazah masinis korban kecelakaan maut KA Turangga, berhasil dievakuasi.

KA Turangga jurusan Bandung-Surabaya bertabrakan dengan KA 350 Commuter Line di Babakan DKA Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.

Berdasarkan data sementara, dipastikan dua orang tewas dalam kecelakaan ini.

Satu jenazah masinis, udah berhasil dievakuasi.

Sementara satu lainnya, masih dalam kondisi terjepit.

"Tadi telah bisa dievakuasi satu jenazah ke RSUD Cicalengka," kata Kakan (50), relawan yang sempat ikut evakuasi korban tebrakan kereta di lokasi kejadian, dikutip dari TribunJabar, Jumat (5/12/2023).

Kakan menuturkan, proses evakuasi sendiri dilakukan dengan ekstra hati-hati.

Pasalnya pada bagian bangkai kereta api, tim yang diterjunkan sempat melihat ada percikan api.

Terkini, proses evakuasi tersebut dilakukan oleh Basarnas dan Tim Gabungan. 

Selain dipastikan dua orang tewas, ia mengungkap masih ada satu korban lagi yang dalam kondisi terjepit.

Namun hingga kini, proses evakuasi sendiri masih terus dilakukan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim kepada wartawan merinci data sementara korban kecelakaan maut KA Turangga itu.

Diketahui, KA Turangga yang mengalami kecelakaan merupakan kereta api rute Surabaya-Bandung.

Berdasar data sementara, Ibrahim menyebut sudah ada 28 korban luka-luka yang dievakuasi ke RSUD Cicalengka.

Selain itu, ada tiga orang korban diduga tewas.

Adapun tiga korban itu adalah Masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi setiono, Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan, dan Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.

Penumpang terlempar saat ada kereta bertabrakan

Salah satu penumpang KA Turangga bernama Heri Aliyudin mengungkapkan detik-detik mencekam di dalam kereta itu saat terjadi kecelakaan.

Benturan keras yang terjadi antara dua kereta, membuat gerbong kereta itu terangkat dan ringsek parah.

Heri mengaku, saat itu dirinya sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Bandung.

Dikutip dari Kompas.com, Heri bercerita banyak penumpang masih tertidur lelap saat peristiwa tabrakan terjadi.

Pasalnya, kecelakaan terjadi pada saat pagi hari setelah subuh.

"Dua jam lagi nyampai, saya tidak tidur dalam posisi siap. Saya sudah turunin barang bawaan saya,"

"Banyak yang masih tidur belum siap-siap," kata Heri, dikutip dari Kompas.com.

Usai melakukan salat subuh, Heri memutuskan untuk bersiap.

Sebab, dua jam lagi keretanya akan tiba di tujuan.

Tak lama kemudian, kereta yang ditumpanginya itu langsung mengalami benturan hebat.

Bahkan banyak penumpang sampai terlempar.

Ia dan penumpang lainnya pun langsung panik.

"Banyak yang terlempar. Kami panik, kami memberanikan diri lihat ke luar," kata dia.

Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan itu.

Namun dalam keterangan resminya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa Kecelakaan tersebut.

“Jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut,"

"KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut,” kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.  

 

Artikel ini diolah dari TribunJabar/TribunJakarta/Kompas.com.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved