Mahfud MD Sebut Prabowo Jalankan Politik Joko Tingkir: Tangani Kerbau Ngamuk di Pasar

Mantan Menko Polhukam (2019-2024), Mahfud MD, menyebut Presiden Prabowo Subianton sedang menjalankan politik Joko Tingkir.

|
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan
POLITIK JOKOW TINGKIR - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers seusai meresmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jalan Letjen S Parman, Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Kini, Mantan Menko Polhukam (2019-2024), Mahfud MD, menyebut Presiden Prabowo Subianton sedang menjalankan politik Joko Tingkir. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Menko Polhukam (2019-2024), Mahfud MD, menyebut Presiden Prabowo Subianton sedang menjalankan politik Joko Tingkir.

Hal itu disampaikan Mahfud di channel Youtubnya @MahfudMD saat berbicara tentang berbagai isu politik, termasuk kinerja sembilan bulan pemerintahan Prabowo, dikutip Rabu (13/8/2025).

Mahfud menceritakan, salah satu kisah tentang Joko Tingkir, yang menurutnya, cocok menjadi perumpamaan gaya politik Prabowo saat ini.

"Pak Prabowo itu melakukan teori seperti yang diteorikan orang tentang Joko Tingkir," kata Mahfud.

"Tahu Joko Tingkir? Jadi orang di pasar tenang lalu dipasang diambil kerbau, dikasih tanah lihat hidungnya dilepas ke pasar. Ngamuk di pasar, gak ada orang bisa nangani. Lalu datanglah Joko Tingkr. Dia sudah tahu kan diambil tanah lihatnya, takluk. Dia yang menyelesaikan masalah," lanjut paparnya.

Mahfud pun memaparkan sejumlah contoh peristiwa politik yang mirip seperti kisah Joko Tingkir dan kerbau yang diberi tanah liat hidungnya.

Pertama adalah wacana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada akhir tahun 2024 yang sempat membuat msyarakat protes dan akhirnya dibatalkan Prabowo.

"Misalnya PPN naik 12 orang ribut, Pak Prabowo batalkan di akhir tahun. Diambil tanah liatnya gitu,api cuma kita gak tahu apa kerbau yang ngamuk itu dia yang masang tanah liat, atau kerbau memang sudah ada tanah liatnya," kata Mahfud.

Selain itu, ada peristiwa gas elpiji tiga kilogram yang sempat langka pada Februari 2025 karena pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melarang penjualan gas tiga kilogram di pengecer.

Kelangkaan tersebut bahkan menimbulkan korban jiwa di Tangerang Selatan. Yonih, seorang nenek usia 62 tahun sampai meninggal karena kelelahan usai membeli gas yang langka.

Nama Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia sempat jadi sasaran protes masyarakat. Namun, Prabowo turun tangan dengan mengizinkan kembali pengecer menjual gas tiga kilogram.

"Lalu menterinya kan yang menjadi kerbau, yang menjadi kerbau, yang apanya itu tanah tanah liatnya," kata mahfud sampil menunjuk hidungnya.

Mahfud juga menyebut contoh lain yang menunjukkan pola ketika Prabowo sudah turun tangan, persoalan selesai.

Di antaranya kasus Harvey Moeis terkait dugaan korupsi pada tata niaga komoditas timah yang disebut-sebut merugikan negara sampai Rp 300 triliun, yang akhirnya divonis maksimal, 20 tahun penjara.

Padahal di pengadilan tingkat pertama, Moeis sempat divonis 6,5 tahun. Namun setelah Prabowo meminta Kejaksaan Agung menghukum Moes berat, jaksa banding dan pada pengadilan tingkat kedua, vonis naik menjadi 20 tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved