Tabrakan Kereta di Bandung
Kenangan Manis Masinis KA Bandung Raya untuk Balitanya Sebelum Tewas Tabrakan di Cicalengka
Julian Dwi Setiyono merupakan masinis KA Baraya yang tewas pada kecelakaan kereta adu banteng di Cicalengka.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ayasha Halwa Zafirah baru saja merayakan ulang tahunnya pada Rabu (3/12/2023). Kebahagiaan balita 3 tahun itu lengkap dengan kehadiran ayah bundanya, Julian Dwi Setiyono (28) dan Santika Fujasari (28).
Namun kegembiraan bocah asal Bandung Barat itu tak berlangsung lama. Dua hari berselang ia mendapatkan kado pahit.
Ayasha kehilangan sang ayah untuk selamanya pada tabrakan maut Kereta Api Bandung Raya (KA Baraya) dengan KA Turangga di Cicalengka, Bandung, hari ini, Jumat (5/1/2023).
Julian Dwi Setiyono merupakan masinis KA Baraya yang tewas pada kecelakaan adu banteng itu.
Kini keluarga dekat dirundung pilu memikirkan nasib si balita.
Khodijah (48) berkaca-kaca menceritakan kepiluan yang dialami anak dan cucunya.
Sang menantu meninggalkan anak dan cucunya setelah memberi kenangan manis perayaan ulang tahun.
Bagi keluarga kecil yang tinggal di Kompleks Mekarsari Eco Living, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat itu, berkumpul merayakan sesuatu adalah hal yang mewah.
Sebab Julian Dwi Setiyono yang seorang masinis jarang berada di rumah.
"Pada tanggal 3 Januari (2024) merayakan ulang tahun anaknya, jadi baru dua hari yang lalu," kata Khodijah kepada TribunJabar.id di rumah duka.
Terlebih, dua bulan ke depan, Julian Dwi Setiyono akan merayakan ulang tahun pernikahannya dengan sang istri.
"Sebenarnya sebentar lagi (Julian) mau merayakan ulang tahun pernikahan yang kelima pada bulan Maret nanti," ujarnya.

Khodijah sendiri terakhir bertemu dengan Julian Dwi Setiyono pada 1 Januari 2024 karena kebetulan dia sedang libur bekerja.
"Waktu itu cuma kumpul-kumpul keluarga di Cianjur. Jadi kumpulnya dari tanggal 30, 31, dan tanggal 1 dia pulang," ucapnya.
"Biasanya kami sering ngobrol, tapi kita tahu ya kalau kerja begitu (masinis) saat libur Natal dan Tahun Baru itu waktu yang sibuk, jadi kami enggak terlalu banyak berkomunikasi,"
Seperti diketahui, KA Turangga dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung bertabrakan dengan Kereta Api bandung Raya (KA Baraya).
Dua kereta itu berbenturan hebat antar lokomotif di di jalur Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tepatnya di Kilometer 181+5/4, pukul 06.03 WIB, Jumat (5/1/2023).
Empat orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk Julian Dwi Setiyono.
Berdasarkan keterangan PT KAI, dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat, untuk mendapat perawatan.
Pihak KAI masih melakukan penyelidikan dan belum mengutarakan soal penyebab kecelakaan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Cerita Kondektur KA Turangga Gendong Selamatkan Penumpang, Mendadak Darah Mengalir dari Kepala |
![]() |
---|
Pertama Kali Lihat Jasad Masinis KA Baraya di RS, Istrinya Ucap Syukur: Allah Ijabah Doa Saya |
![]() |
---|
Video Call Terakhir Pramugara KA Turangga Bersama Istri yang Baru Lahiran, Janji Bakal Pulang Cepat |
![]() |
---|
''Tangan Saya Bergetar,'' Kakak Julian Dwi Setiono Tak Percaya Usai Terima Kabar Adik Meninggal |
![]() |
---|
Kenangan 4 Hari Sebelum Julian Dwi Masinis KA Baraya Tewas Tabrakan Kereta, Ceria Bareng Rekan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.