Tabrakan Kereta di Bandung
Sejarah KA Lokal Bandung Raya yang Alami Kecelakaan dengan KA Turangga, Kini Berubah Jadi KRL
Begini sejarah KA Lokal Bandung Raya yang mengalami kecelakaan dengan KA Turangga pada Jumat, (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya-Bandung bertabrakan dengan KA Lokal Badung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Jumat (5/1/2024).
Kecelakaan itu terjadi pada pukul 06.03 WIB, dan sebanyak tiga orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.
Adapun tiga korban itu adalah, masinis dan asisten masisnis KA Lokal Bandung Raya atas nama Julian Dwi Setiono dan Ponisan, serta Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.
Sejarah KA Lokal Bandung Raya
KA Lokal Bandung Raya yang kini disebut KA commuter line Bandung Raya, memiliki kapasitas 742 kursi yang tersebar dalam tujuh kereta kelas ekonomi.
Penjualan tiket commuter line dibatasi pada setiap jadwal di stasiun keberangkatan dan persinggahan.
Stasiun keberangkatan awal membatasi penjualan tiket sekitar 500 tiket, sementara stasiun persinggahan membatasi 50 hingga 100 tiket per jadwalnya.

Commuter Line Bandung Raya adalah layanan KA yang dioperasikan oleh KAI Commuter yang melayani rute Cicalengka—Purwakarta, Kiaracondong-Cicalengka. kemudian, Padalarang—Cicalengka atau sebaliknya.
KA lokal Bandung ini berhenti di setiap stasiun yang dilewatinya. Kecuali Stasiun Andir yang masih dalam tahap pembangunan.
Sejarah operasional commuter line Bandung Raya dimulai dengan penggunaan rangkaian kereta rel diesel (KRD) MCW 302 pada awalnya.
Rangkaian tersebut diproduksi pada 1982 dan terdiri dari 6-7 kereta. Kemudian, KRD MCW 301 yang telah dimodifikasi dan ditarik lokomotif menggantikan rangkaian kereta tersebut.
Pada 2015, KA ini beralih menggunakan K3 biasa bekas KA Patas AC dan KA Penataran Ekspres yang sudah tidak beroperasi.
Per 1 April 2022, terjadi perubahan operator dan manajemen pengelolaan dari Kereta Api commuter line Bandung Raya, yang sebelumnya dikelola oleh Kereta Api Indonesia, kini diserahkan kepada KAI Commuter.
Diganti Jadi KRL
Ditjen Perkeretaapian bersama dengan Pemerintah Kota Bandung bakal mengelektrifikasi jalur commuter line ini menjadi KRL Commuter Line.
Rencana tersebut akan dimulai pada 2024 dengan Fase 1 Padalarang-Bandung dan dilanjutkan dengan Fase 2 Bandung-Cicalengka.
Rencana ini diharapkan, dapat membantu konektivitas layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai alternatif dari maupun menuju Pusat kota Bandung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.