Tabrakan Kereta di Bandung

Tewas Saat Cari Nafkah, Kebaikan Masinis Korban Tabrakan KA Turangga Terkuak: Sosok Rekan yang Baik

Kepergian Julian Dwi Setiyono meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat. Ia dikenal sebagai sosok rekan yang baik.

|

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kepergian Julian Dwi Setiyono meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat.

Julian Dwi Setiyono tewas saat mencari nafkah dalam tragedi kecelakaan KA Turangga dengan KA Bandung Raya.

Ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang masinis di KA Bandung Raya.

Menurut laporan jurnalis Kompas TV dari rumah duka, Julian dikenal sebagai sosok rekan kerja yang baik di mata para sahabat.

Julian diketahui sudah menjadi masinis di PT KAI sejak 2019 silam.

Sebelum itu, ia sempat menjalani pendidikan sebagai calon masinis selama satu tahun di tahun 2014.

Setelah itu, ia diangkat menjadi asisten masinis sejak 2015-2019.

Dilihat dari akun sosial medianya, Julian kerap membagikan konten-konten keagamaan.

Unggahan terakhirnya sebelum tewas, berisi sebuah ceramah tentang kematian.

Postingan itu dibagikan pada 20 Desember 2023 lalu.

"Banyak orang yang hidup jasadnya tapi mati hatinya. Makanya sampai para ulama itu mengatakan, orang yang paling buruk adalah orang yang mati hatinya sebelum mati fisiknya,"

"Orang kalau mati hatinya sebelum mati fisiknya apapun yang dia perbuat tidak akan mendatangkan kemaslahatan," kata seorang penceramah, dalam konten yang dibagikan Julian di sosial medianya.

Julian pergi meninggalkan seorang istri bernama Santika. Keduanya menikah pada Maret 2019.

Dari hasil pernikahannya, mereka memiliki seorang anak perempuan yang masih berusia 3 tahun.

Sebagai informasi, putri mereka itu barusaja berulang tahun pada 3 Januari 2024 kemarin.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved