Cerita Kriminal

Kasus Mutilasi di Malang Mengandung Mistis, Wanita Kebal Pelet Picu Cekcok Berujung Sabetan Celurit

Kasus mutilasi di Kota Malang, Jawa Timur yang membuat geger masyarakat, ternyata mengandung mistis.

Tribun Jatim
Ilustrasi dukun pelet - Kasus mutilasi di Kota Malang mengandung mistis. Pelaku mendaku dukun pelet yang menjanjikan pasiennya mendapatkan wanita pujaan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MALANG - Kasus mutilasi di Kota Malang, Jawa Timur yang membuat geger masyarakat, ternyata mengandung mistis.

Seorang wanita yang mulanya menjadi sasaran, rupanya tak mempan dipincut pakai ilmu hitam pelet.

Adrian Prawono (34) tak terima usaha menggaet sang wanita pujaan berujung dicampakkan.

Dia protes ke Abdul Rahman, terapis pijat yang mendaku dukun sakti.

Cekcok keduanya tak terhindarkan hingga berakhir dengan tebasan celurit.

Adrian tewas dan tubuhnya dimutilasi hingga beberapa bagian.

Wanita Kebal Pelet

Akar masalah kasus pembunuhan sadis itu akhirnya terungkap setelah Rahman diringkus polisi pada Rabu (3/1/2024).

Dia memilih kooperatif dan menceritakan awal mula dirinya tega menghabisi pelanggannya itu.

Kasus ini bermula sejak Juni 2023 silam.

Saat itu Adrian menghubungi Rahman yang memasang iklan jasa pelet di media sosial.

Adrian yang tengah mengejar cinta wanita idaman pun menaruh harapan besar.

"Di media sosialnya, pelaku mengiklankan bahwa memiliki jasa ilmu guna-guna atau pelet."

"Lalu di bulan Juni 2023, korban menghubungi pelaku karena tertarik dan ingin memakai jasa pelet tersebut," ujar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto kepada TribunJatim.com, Senin (8/1/2024).

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Rahman yang dikenal sebagai terapis pijat tapi mendaku diri sakti itu melancarkan guna-gunanya.

Adrian pun mendakati wanita pujaannya bermodal aji-ajian pengasihan dari Rahman.

Ternyata si wanita kebal pelet. Alih-alih semakin mendekat, Adrian justru dijauhi.

Pria asal Surabaya itupun tidak puas karena hasiat yang dijanjikan tak sesuai harapan.

Adrian mendatangi kediaman Rahman di sebuah indekos di bilangan Jalan Sawojajar, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

"Kemudian dari situ, terjadi cekcok antara korban dan pelaku serta sempat terjadi adu fisik," jelas Danang.

Keributan yang dipicu wanita kebal pelet itupun sampai membuat Rahman mengambil celurit di balik mejanya.

Kemudian dibacokkan ke korban sebanyak 2 kali, hingga korban roboh dan meninggal," beber Danang.

Keesokan harinya, pelaku membeli pisau potong untuk memutilasi jenazah korban.

"Baik pembunuhan maupun mutilasi tersebut, dilakukan semuanya di rumah kos pelaku," pungkasnya.

Terbongkar Kasus Mutilasi

Mulanya, Adrian Prawono dilaporkan sebagai orang hilang oleh keluarganya ke pihak kepolisian pada 15 Oktober 2023.

Tidak lama, ditemukan mayat tanpa kepala, tangan dan kaki di aliran Sungai Bango, Kota Malang.

"Dari hal tersebut, kami lakukan penyelidikan," kata Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis kepada TribunJatim, Jumat (5/1/2024),

Pelacakan pelaku memkan waktu lebih dari dua bulan hingga awal tahun ini.

Pada Rabu (3/1/2024), Rahman sempat ditangkap untuk dimintai keterangan.

Polisi mengendus "darah" di tangan si terapis karena melihat komunikasi korban.

Rahman adalah orang terakhir yang berkomunikasi dengan Adrian Prawono sebelum dinyatakan hilang.

"Kami mendapatkan petunjuk berupa komunikasi terakhir korban," kata Wasis.

Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis (kanan).
Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis (kanan) didampingi Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto saat menggelar konferensi pers kasus pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Dua hari berselang, tepatnya pada Jumat (5/1/2024) dini hari, polisi semakin mantap menyangkakan Rahman sebagai pelaku pembunuh dan mutilasi.

Rahman dibawa oleh Polisi ke tepi sungai dekat indekos tempat tinggalnya di Jalan Sawojajar, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Jaraknya sekira 500 meter antara sungai dan indekos tempat tinggal sekaligus tempat praktik pijatnya.

Rahman tidak bisa mengelak. Dini hari sekira pukul 1.30 WIB, perbuatan kejamnya yang dirahasiakan akhirnya terkuak.

Di tengah malam yang gelap, Ia menunjukkan kuburan tengkorak kepala dan telapak tangan serta kaki Adrian Prawono.

"Kami mendapati bahwa ada potongan tubuh yang dipendam tersangka di pinggir sungai."

"Potongan tubuh yang sudah tinggal tulang itu, adalah bagian kepala, telapak tangan dan telapak kaki," jelas Wasis.

Ilustrasi Tengkorak Manusia.
Ilustrasi Tengkorak Manusia. (Thinkstock/Kompas.com)

Rahman pun mengakui perbuatannya membunuh dan memutilasi pasien pijatnya itu.

Namun pihak kepolisian belium mengungkap motif di balik pembunuhan sadis tersebut.

"Tersangka AR mengakui dan kooperatif. Dan saat ini, penyelidikan masih berjalan. Kami juga telah memeriksa sebanyak 3 orang saksi dan kemungkinan akan bertambah," terangnya.

Rahman dijerat dengan Pasal 338 atau Pasal 340 KUHP. Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.

Sementara itu, terkait identifikasi lebih lanjut tulang belulang potongan tubuh korban, polisi telah memanggil pihak keluarga.

"Kami sudah menghubungi pihak keluarga dari Surabaya, untuk mengenali bagian struktur giginya," pungkasnya.

Soal mobil korban, polisi juga telah menemukannya di bilangan Jalan Sawojajar dan telah mengamankannya.

Sosok Korban

Korban, Adrian Prawono, merupakan asal Kota Surabaya.

Pemilik sebuah kafe di Kota Batu itu dilaporkan hilang dan telah dipublikasikan Polda Jawa Timur pada 15 Oktober 2023 silam.

Dalam informasi orang hilang yang disampaikan Polda Jatim tersebut, disebutkan pada 14 Oktober 2023 siang, korban pamit berangkat kondangan ke Pandaan Pasuruan, lalu ke kafe miliknya di kota Batu.

Saat itu, AP mengendarai mobil Toyota Rush Warna Hitam nopol L 1465 JK.

Keesokan harinya, 15 Oktober 2023, dia mengabarkan pada orang tuanya akan mampir ke Malang sebelum pulang ke Surabaya.

Sejak saat itu, AP tak bisa dihubungi dan dinyatakan hilang.

Ilustrasi orang hilang
Ilustrasi orang hilang (TribunManado.co.id/katv.com)

Adrian Prawono tinggal di Perumahan Prapen Indah, Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.

TribunJatim mendatangi kediaman korban. Namun rumahnya kosong dan asisten rumah tangga yang ditemui irit bicara.

Dia hanya mengonfirmasi kebenaran rumah tersebut dan menyebut kedua orang tua korban tidak ada di rumah.

"Iya benar tinggal di sini. Dia tinggal sama orangtuanya. Tapi gak ada di rumah pergi," kata ART, Jumat (5/1/2024).

Sementara, pengurus RT setempat juga membenarkan warganya ada yang hilang, namun ia mengakuti tidak mengenal dekat.

"Saya engga pernah interaksi. Cuma nyapa aja," katanya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved