Viral di Media Sosial

Viral Pemilik Kebun Naik Pitam dan Minta Ganti Rugi Lahan Dirusak Motor Trail, Begini Kejadiannya

Seorang pemilik kebun pisang naik pitam kepada pengendara motor trail usai melihat kebunnya rusak. 

Istimewa
Video viral di media sosial memperlihatkan seorang pemilik kebun pisang yang marah kepada pengendara motor trail. Pemilik kebun itu marah karena kebunnya rusak dijadikan jalan peserta event off road. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG -Seorang pemilik kebun pisang naik pitam kepada pengendara motor trail usai melihat kebunnya rusak. 

Dia marah karena kebunnya dirusak lantaran dijadikan jalur peserta event off road. 

Video itu pun menjadi viral di media sosial. 

Dalam video yang diunggah @lokalpridegarage di Instagram, terlihat pemilik kebun marah dan langsung meminta ganti rugi kepada salah satu peserta motor trail karena kebunnya rusak. 

"Momen pemilik kebun pisang marah kepada peserta trail! Video ini dibagikan oleh akun tiktok Jerry Anaska yang juga peserta event motor trail yang diadakan di Bandung, Jawa Barat. Dalam video tersebut pemilik kebun pisang terlihat emosi karena kebun pisang miliknya rusak akibat dilewati oleh peserta event motor trail tersebut," tulis keterangan video dikutip Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Dalam video tersebut sang pengendara menjelaskan bahwa dia terpaksa lewat jalur tersebut karena macet.

"Ini event di Bandung lur, dari awal sampai akhir itu emang treknya licin dan jalurnya macet lur, jadi mau engga mau melebar ke mana-mana. Ya kalau offroader sudah macet pasti dia cari alternatif lain dan saya cuma ngikutin ya karena tampaknya arahnnya melebar ke sini dan nabrakin pisang-pisang lur," kata pengendara dalam video tersebut.

"Tapi ini biasanya panitia ganti rugi lur. Apalagi kalau sudah hujan kaya gini lur, wah udah gak terkendali," ujarnya.

Bicara mengenai event motor trail, Wisnu Guntoro Adi, offroader dari Serigala Rider mengatakan, ada dua sisi yang perlu dilihat yaitu dari sisi peserta dan penyelenggara.

Dari sisi peserta, Gareng sapaan dia, mengatakan, saat mau main adventure trail peserta harus paham bahwa dia akan menerjang medan jalan yang sudah disiapkan panitia sehingga idealnya sesuai jalur.

"Permainan trail ya begitu, tentang bagaimana orientasi dan penetrasi. Jadi kita harus pintar-pintar melihat, kalau motor atau fisik kita enggak kuat ya jangan lewat situ," kata Gareng kepada Kompas.com, belum lama ini.

Peserta harusnya tidak egois, tetap berada di trek ketika terhambat, bukannya memotong lewat jalan yang bukan semestinya dan terima jalur yang sudah dibuat panitia.

"Taruh saja motornya, standarin, santai saja rileks, daripada dengan egoisnya ingin cepat sampai finis lalu merusak lahan orang, hutan lindung, alam, panitia enggak bisa disalahkan dalam hal ini," ucapnya.

Kemudian dari segi panitia, semestinya menghitung kemampuan trek, apakah bisa memenuhi atau tidak peserta yang banyak.

"Siap enggak lintasannya, alamnya, menghadapi peserta itu, mereka (panitia) bisa enggak menghitung peserta," katanya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved