Keluar dari PDIP karena Mau Ikut Jokowi, Maruarar Sirait Bakal Masuk PSI?
Keluar dari PDIP, politisi Maruarar Sirait diprediksi paling tepat gabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Keluar dari PDIP, politisi Maruarar Sirait diprediksi paling tepat gabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal itu disampaikan pengamat politik, Selamat Ginting jika mengacu pada alasan Ara keluar dari PDIP yakni ingin ikut dengan Presiden Joko Widodo.
Dimana diketahui, meski Jokowi sendiri belum secara resmi keluar dari PDIP, tetapi Jokowi saat ini diidentikan dengan PSI yang dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
PSI bahkan tak segan memasang tagline "Ikut Jokowi, Pilih PSI" dalam kampanyenya.
"Karena jelas bahwa Ara (saparan Maruarar Sirait) mengikuti Jokowi dan siapapun tahu bahwa kalau PSI itu tegak lurus bersama Jokowi.
Maka Jokowi diartikan berada di PSI, dan Ara akan lebih condong ke PSI," kata Ginting saat dimintai tanggapannya atas keluarnya Ara dari PDIP, Selasa (16/1/2024).
Diketahui, Ara telah memutuskan keluar dari PDIP dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai pada Senin (15/1/2024).
Terkait alasan Ara yang terang-terangan keluar dari PDIP karena ingin ikut Jokowi, Ginting menandakan bahwa hal itu semakin menandakan bahwa pecah kongsi antara PDIP dan Jokowi memang sudah terjadi.
Ara sendiri diketahui merupakan sosok loyalis Jokowi.
"Ini jelas menandakan bahwa hubungan Jokowi dan PDIP bukan hanya di persimpangan jalan tapi betul-betul sudah pecah kongsi," kata Ginting.
Pandangan berbeda disampaikan Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.
Ray memprediksi partai yang akan menjadi tempat berlabuhnya Ara setelah keluar dari PDIP adalah Gerindra.
Hanya saja, Ray menyayangkan alasan Ara keluar dari PDIP karena ingin berada satu kubu dengan Jokowi. Ia menganggap pernyataan Ara untuk ikut Jokowi merupakan kekeliruan.
Menurut Ray, jalan Jokowi paling hebat maksimal sampai 2029. Setelah itu akan memudar.
Di sisi lain, PDIP sebagai parpol akan terus bergerak meski ada kadernya yang keluar.
"Tanpa Jokowi, tanpa kisah suksesnya, selain dinasti. Jika dikaitkan dengan ini, kemungkinan Ara akan berlabuh di Gerindra, sesudah dari PDIP," kata Ray.
Melansir Tribunnews, Ara sendiri belum memutuskan kemana langkah politiknya setelah keluar dari PDIP.
Dia menjelaskan dirinya akan mengikuti langkah politik Presiden Jokowi setelah memutuskan keluar dari PDIP.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," ungkap Ara usai mengembalikan KTA PDIP di DPP PDIP, Senin sore.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ucap Ara.
Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.