Pilpres 2024

Setelah Maruarar Sirait, Giliran Ketum Pemuda Katolik Keluar dari PDIP dan Dukung Prabowo-Gibran

Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma keluar dari PDIP demi dukung Prabowo-Gibran.

Istimewa
Ketum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma (kiri), yang kini telah memutuskan keluar dari PDIP, bersandingan dengan cawapres Gibran Rakabuming, untuk mendukung Prabowo-Gibran. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait, kini bertambah lagi sosok yang memutuskan keluar dari PDIP untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Terbaru, hal itu diambil oleh Stefanus Gusma yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Katolik (PK).

Gusma sendiri bergabung dengan PDIP sejak 2012, dimana saat itu dia diajak dan dimentori langsung oleh Maruarar Sirait yang juga telah memutuskan keluar dari PDIP pekan lalu.

“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus.” kata Gusma kepada wartawan, Sabtu (27/1/2024).

Gusma menjelaskan alasan pengunduruan dirinya berkaitan dengan perbedaan pandangan dengan PDIP perihal Pilpres 2024. 

"Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian," tuturnya.

Ia mengatakan, sudah sejak lama dirinya merupakan relawan Jokowi. Tepatnya, sejak Jokowi  masih menjabat Wali Kota Solo hingga saat ini.

"Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju walikota Solo," jelas Gusma. 

Kemunduran dari PDIP juga berdasar dari dalam dirinya sendiri tanpa ada tekanan pihak lain di internal maupun eksternal partai. 

“Saya berkeyakinan dan mengikuti kata hati saya soal sikap politik ini (pengunduran-red). Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Approval ratingnya sangat tinggi.  

Ketum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma (kiri).
Ketum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma (kiri), yang kini telah memutuskan keluar dari PDIP, bersandingan dengan cawapres Gibran Rakabuming, untuk mendukung Prabowo-Gibran.

Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini," papar Gusma. 

Dia mengatakan, keputusannya beralih ke Prabowo-Gibran semakin mantap usai Calon Presiden Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024). 

Sementara itu, Gusma menegaskan dukungannya ini bersifat pribadi dan tidak  membawa organisasi Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung mendukung paslon. 

Ia menjelaskan, Pemuda Katolik punya ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024, antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara atau pengawas Pemilu, dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik. 

“Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu, Pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak. 

Setelah Pemilu usai, kita harus tetap berkarya untuk organisasi. Harus berperan dan tidak boleh baperan,” tegas Gusma. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved