3 Kritikan Tajam Dialamatkan ke PJ Gubernur Heru Budi Sampai Dibilang Zalim: Terkini Soal Gibran
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerima tiga kritikan tajam sampai dibilang zalim. Terkini persoalan sanksi untuk Gibran Rakabuming Raka.
Sebab kata Hana, selama ini para pengusaha hiburan tak pernah diajak berdiskusi terkait masalah ini.
Selain itu, Hana menyebut Pemprov DKI Jakarta hingga kini juga belum pernah menyosialisasikan kebijakan baru soal kenaikan tarif pajak hiburan itu.
“Seharusnya mereka pakar-pakar negara yang turun ke akar rumput, membuat kajian, dasar penerapannya apa kenaikan pajak ini, harus pertimbangkan dari sisi konsumennya,” ujarnya.
Sedangkan, Heru Budi Hartono mengaku bakal segera mengkaji ulang kenaikan pajak hiburan menjadi 40 persen yang sempat dikritisi Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.
“Oh ya (kebijakan pajak hiburan jadi 40 persen) kami bahas lagi dengan DPRD,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/1/2024).
2. Protes Warga Eks Kampung Bayam

Politikus NasDem Ahmad Sahroni mengecam rencana Heru Budi Hartono yang akan membangun rumah susun (rusun) baru bagi warga eks Kampung Bayam.
Ia menilai keputusan Heru Budi merupakan perbuatan zalim karena membuat warga eks Kampung Bayam semakin lama terkatung-katung tanpa kepastian.
Sebab, warga eks Kampung Bayam dipaksa harus menunggu rusun tersebut yang baru akan dibangun tahun 2025 mendatang.
“Sejujurnya respons Bapak sangat mengecewakan dan zalim, karena Bapak hanya mengalihkan tanggung jawab saja. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini pun menilai, kebijakan yang diambil Heru Budi ini sangat aneh.
Pasalnya, saat ini sudah tersedia Kampung Susun Bayam (KSB) yang siap huni. Heru Budi malah berencana untuk membangun rusun yang baru.
Ia pun berpendapat bahwa Pemprov DKI sebenarnya hanya tinggal melakukan serah terima kunci KSB yang dibangun era Gubernur Anies Baswedan itu kepada warga eks Kampung Bayam.
“Ada rusun di depan mata, kenapa harus bangun baru? Jadi, ini benar-benar pak Heru enggak ada hati sama warga Jakarta, warga Tanjung Priok,” ujarnya.
“Bapak sangat zalim dan enggak pantas jadi pemimpin,” tambahnya menjelaskan.
Hal senada disampaikan Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB) yang menolak keras rencana Heru Budi Hartono untuk memindahkan mereka ke rusun baru di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.