Cerita Kriminal
Lemasnya Siswa SMK Usai Bunuh Mantan Pacar dan Semua Keluarganya di Kaltim, Seperti Orang Kesakitan
Raut muka JND, tampak lemas saat diinterogasi oleh sejumlah orang di sebuah ruangan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Raut muka JND, tampak lemas saat duduk di sebuah ruangan.
Kondisinya terlihat lesu.
Matanya beberapa kali terpejam. Ia seperti tak bersedia menjawab pertanyaan dari seseorang yang berada di sekelilingnya.
JND tengah diinterogasi oleh sejumlah orang.
"Semangat-semangat jangan lemes gitu," ujar salah satu orang di ruangan itu.
Jawaban yang dilontarkan JND tak begitu jelas.
"Kamu buka kelambu, langsung kamu tebas?" ujar seorang pria yang duduk di hadapan JND tegas.
"Iya," jawab JND.
JND lalu memegangi perutnya sembari meringis kesakitan.
Entah apa yang menyebabkan siswa SMK tersebut terlihat seperti orang sakit.
Kedua tangannya kemudian diletakkan di meja.
Kepalanya kemudian disandarkan ke tangan kanannya.
Matanya kembali terpejam. JND kembali menjawab ogah-ogahan pertanyaan mereka.
"Berarti Risna terakhir yang kamu bunuh?"
"Iya," jawabnya singkat.
Padahal, JND telah begitu beringasnya membantai satu keluarga. Kini, dirinya tampak tak berdaya setelah diamankan.
Kronologi
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anaknya menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oleh JND, seorang siswa SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa, (6/2/2024) dini hari.
Pemuda tersebut mengakui alasan menghabisi mantan pacarnya dan keluarganya karena cintanya ditolak oleh RJS (15), salah satu dari kelima korban.

Lima korban yang tewas telah dimakamkan pada Selasa sore di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Babulu Laut.
Sebelum melakukan aksinya, JND sengaja memadamkan listrik di rumah korban.
Di dalam rumah korban terdapat lima anggota keluarga, yakni Waluyo (35) ayah atau kepala keluarga, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua laki-laki, ZAA (3) anak ketiga laki-laki.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk sambil membawa parang.
Saat itu di dalam rumah hanya ada SW dan tiga anaknya.
Sementara itu Waluyo yang sedang berada di luar rumah, kembali pulang.
Saat akan masuk ruang tamu, ia juga dibunuh oleh JND.
JND menghabisi nyawa SW dan tiga anaknya.
Usai melakukan pembunuhan, pelaku pulang ke rumah dan berganti baju.
Ia kemudian mengajak kakaknya melapor ke RT setempat tentang kejadian pembunuhan.
JND beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi pembunuhan dan pihak RT pun membuat laporan ke polisi.
Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.
Namun dari hasil olah TKP, keterangan pelaku tak masuk akal.
Hingga ia pun ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam pembunuhan tersebut.
“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” jelas Kapolres PPU, AKBP Supriyanto.
Ia juga menyebut tersangka akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan sadis tersebut.
Selain itu polisi juga menjelaskan bahwa pelaku masih di bawah umur dan berstatus dengan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.
Pelaku dijerat Pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Perwira TNI Gadungan Dibekuk di Duren Sawit, Kedok Terbongkar Gara-gara Kasus Pencurian |
![]() |
---|
Selesai Upacara HUT ke-80 RI, Polsek Cilincing Bekuk Pengedar Ekstasi dari Hotel di Sunter dan Medan |
![]() |
---|
5 Hal Seputar Sidang Polisi Tembak Polisi: Dadang Dituntut Mati, Ibu Korban Bergetar Tahan Tangis |
![]() |
---|
Polres Jakarta Selatan Tangkap Pengedar 13 Kg Ganja di Pamulang, Pelaku Diperintah Napi di Lapas |
![]() |
---|
Polsek Penjaringan Tangkap 3 Pencuri ECU Truk Seharga Rp 40 Juta, Ternyata Tetangga Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.