Pilpres 2024

Survei Terbaru: Prabowo-Gibran Obrak-Abrik PKB dan NasDem di Jawa Timur, Elektabilitas AMIN Melempem

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sukses mengobrak-abrik suara partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur.

Tribun Network
Kolase foto Prabowo-Gibran dengan pasangan Anies-Muhaimin serta Surya Paloh. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, sukses mengobrak-abrik suara partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur.

Seperti diketahui, pasangan nomor urut 1 itu diusung oleh NasDem, PKB dan PKS.

Anies yang sempat berpolemik karena memilih Muhaimin sebagai pendampingnya demi merebut suara provinsi terbesar di Pulau Jawa itu, akhirnya sia-sia.

Suara PKB di bawah nakhoda Muhaimin sebagai ketua umum, dan dengan basis massa terbesar di Jawa Timur, nyatanya terbelah.

Hampir setengah pemilih PKB memilih Prabowo-Gibran, bukan AMIN.

Hal serupa terjadi pada partai pengusung AMIN lainnya, NasDem dan PKS.

Imbasnya, elektabilitas AMIN melempem, jauh di bawah pesaingnya.

Data tersebut berdasarkan rilis terbaru dua lembaga survei, Poltracking Indonesia dan Indikator Politik Indonesia yang memotret elektabilitas para calon pada Pilpres 2024 di Jawa Timur.

Poltracking

Poltracking menyurvei 8.000 pemilih di Jawa Timur yang dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 1.1 persen pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka sepanjang 25-31 Januari 2024.

Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran memimpin telak mencapai 60,1 persen.

Semantara, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya memperoleh elektabilitas 17,2 persen dan pasangan AMIN 14,9 persen.

Sebanyak 7,8 persen tidak tahu atau tidak jawab.

Poltracking juga membedah peta sebaran pemilih para calon berdasarkan pilihan partainya.

Kolase foto Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berlatar peta Jawa Timur.
Kolase foto Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berlatar peta Jawa Timur. (Tribun Jakarta)

Temuannya, pemilih PKB, Nasdem dan PKS, partai pengusung AMIN, ternyata terbelah saat memilih capres-cawapres.

PKB yang elektabilitasnya paling tinggi di Jawa Timur dengan 24 persen, ternyata hanya 44,9 persen di antaranya yang tegak lurus memilih AMIN.

Sebanyak 42, 0 persen lainnya memilih Prabowo-Gibran, dan 7,1 persen memilih Ganjar-Mahfud.

NasDem lebih parah. Dari 5,4 persen pemilih NasDem di Jawa Timur, sebagian besarnya, sebanyak 64,5 persen memilih Prabowo-Gibran, 12,7 persen memilih Ganjar-Mahfud.

Hanya 16,2 persen pemilih NasDem yang mau memilih AMIN.

PKS pun bernasib sama. Poltracking mencatat, dari 2,7 persen pemilih PKS di Jawa Timur, hanya 44,1 persen yang memilih AMIN.

Sementara 41,9 persen lainnya memilih Prabowo-Gibran dan 3,8 persen memilih Ganjar-Mahfud.

Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan disambut bakal cawapresnya yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat berkunjung ke DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023). 
Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan disambut bakal cawapresnya yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat berkunjung ke DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).  (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, menyebut fenomena ini sebagai split-ticket voting.

"Peta sebaran menunjukkan yang disebut dengan split ticket voting. Tidak linearnya publik antara memilih caleg dengan capresnya."

"Jika kita cek pemilih PKB memang lebih bnayak ke Anies-Muhaimin 44,9 persen, tetapi dia sangat kompetitif terbelah ke Prabowo-Gibran 42 persen."

"NasDem justru cukup banyak ke Prabowo-Gibran di Jawa Timur. NasDem adalah partai di 01."

"PKS itu split ya, mirip dengan PKB angkanya," papar Arya Budi saat merilis survei ini secara online di Youtube Poltracking TV, Selasa (6/2/2024).

Indikator

Indikator Politik Indonesia yang melakukan survei di Jawa Timur lebih awal, yakni pada 14-19 Januari 2024, menemukan data hampir serupa.

Temuan Indikator, elektabilitas Prabowo-Gibran menjadi yang tertinggi dengan 55,4 persen.

Sementara elektabilitas Ganjar-Mahfud 19,8 persen dan pasangan AMIN hanya 15,5 persen. Responden yang tidak memilih dan tidak menjawab sebanyak 9,3 persen.

Peta sebaran pemilih para calon berdasarkan pilihan partainya pun hampir sama.

Indikator juga mendapati pemilih PKB terbelah.

Dari 17,2 persen pemilih PKB di Jawa Timur, hanya 50 persen yang memilih AMIN.

Sedangkan 32,6 persen di antaranya memilih Prabowo-Gibran dan 12,1 persen memilih Ganjar-Mahfud.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (11/11/2022).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (11/11/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Sementara itu, 2,8 persen pemilih NasDem di Jawa Timur,  mayoritas, 52,3 persen, memilih Prabowo-Gibran.

18,0 persen lainnya memilih Ganjar-Mahfud dan hanya 28,4 persen yang memilih AMIN.

Di sisi lain, temuan data soal pemilih PKS antara Indikator dan Poltracking sedikit berbeda.

Indikator mendapati 1,7 persen pemilih PKS di Jawa Timur, 62,3 persen linear memilih AMIN.

Hanya 26 persen yang memilih Prabowo-Gibran dan 11,7 persen memilih Ganjar-Mahfud.

 

"Basis PKB, ini partai besar di Jawa Timur, yang memilih Anies-Muhaimin mayoritas, tetapi hanya sedikit di atas 50 persen."

"Dalam jumlah signifikan, sepertiga basis PKB lari ke Prabowo-Gibran."

"NasDem pecah, lebih banyak yang memilih ke Pak Prabowo. PKS solid ke Mas Anies dan seterusnya," papar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil surveinya melalaui Youtube Indikator Politik Indonesia, Jumat (2/2/2024).

Burhanuddin menjelaskan, surveinya menggunakan sampel sebanyak 810 orang dengan metode multistage random sampling.

Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved